News
Kamis, 8 Desember 2016 - 16:35 WIB

GEMPA ACEH : JK: Pemerintah dan Rakyat Harus Bersama Merehabilitasi Aceh

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga bersama tim Basarnas dibantu aparat TNI/Polri mencari korban yang tertimbun bangunan Pasar Mereudu yang roboh akibat gempa di Mereudu, Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Irwansyah Putra)

Gempa Aceh menimbulkan korban jiwa dan meruntuhkan bangunan.

Solopos.com, BANDUNG — Wakil Presiden Jusuf Kalla mengimbau aparat pemerintah memperkuat kerja sama dengan rakyat untuk membantu korban bencana gempa bumi 6,5 Skala Richter (SR) di Aceh yang terjadi pada Rabu (7/12/2016).

Advertisement

Wapres meminta aparat pemerintah bersama rakyat untuk bekerja keras melakukan evakuasi, penyelamatan, sekaligus merehabilitasi wilayah Aceh yang terkena bencana gempa.

“Kadang-kadang kita menerima informasi dari Aceh berbeda. Pemerintah dan rakyat harus bersama mengevakuasi, menyelamatkan orang sambil merehabilitasi,”ujarnya di Bandung, Kamis (8/12/2016).

Dalam kesempatan tersebut, Kalla enggan menentukan bencana gempa bumi Aceh sebagai bencana nasional berstatus tanggap darurat atau tidak. Menurut dia, hal terpenting adalah penanganan bencana dilakukan secara cepat dan menyeluruh.

Advertisement

Sebelumnya, Wapres Kalla menjelaskan lembaga pemerintah terkait seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan organisasi masyarakat Palang Merah Indonesia (PMI) telah diminta untuk terjun ke lokasi bencana dan memberi berbagai bantuan yang dibutuhkan para korban.

Dalam kesempatan berbeda, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memastikan pihaknya bersama Dinas Sosial setempat telah mendirikan posko pengungsi sekaligus dapur umum lapangan di tujuh titik.

Total bantuan yang digelontorkan Kementerian Sosial untuk bencana gempa Aceh tercatat sekitar Rp2 miliar yang terdiri dari tenda keluarga, tenda gulung, matras, selimut, kebutuhan keluarga, perlengkapan makan, perlengkapan anak, baju, mi instan, makanan kaleng, dan berbagai jenis bahan pokok.

Advertisement

“Total ada 7.500 pengungsi yang ditangani. Mayoritas perempuan dan anak-anak. Saya sudah meminta kepada tim di lapangan untuk mendistribusikan bantuan secara proporsional sesuai kebutuhan,” ungkap Khofifah dalam keterangan tertulis.

Rincian posko yang telah didirikan yakni Posko Desa Rieng Blang , Posko Desa Meuraxa Barat, Posko Desa Paru Lueng Putu, Posko Desa Meunasah Bi dan Mancang, Posko Desa Meunasah Balik, Posko Desa Pangwa Me, dan Posko Desa Pante Reng Samalabga.

Dia memastikan bantuan logistik yang disalurkan pemerintah terdistribusi merata. Tim yang diterjunkan sejak hari pertama, telah melakukan pemetaan sebaran pengungsi akibat gempa yang terjadi di Pidie Jaya tersebut.

Terkait santunan, Khofifah mengatakan Kemensos tengah mengidentifikasi ahli waris untuk selanjutnya diberikan santunan kematian sebesar Rp15 juta. Sedangkan untuk korban luka berat, maksimal bantuan yang diberikan Rp5 juta dan luka ringan maksimal Rp2,5 juta.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif