News
Rabu, 7 Desember 2016 - 05:30 WIB

Jelang Pemangkasan Produksi OPEC & Rusia, Harga Minyak Anjlok

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Kilang Minyak (JIBI/Bisnis Indonesia/Andry T Kurniadi)

Harga minyak dunia anjlok justru menjelang pemangkasan produksi sesuai kesepakatan OPEC dan Rusia.

Solopos.com, LONDON — Harga minyak mentah tergelincir pada Selasa (6/12/2016) karena produksi minyak mentah berlimpah di hampir setiap wilayah ekspor utama, meskipun rencana OPEC dan Rusia memangkas produksi. Hal itu memicu kekhawatiran limpahan bahan bakar yang telah memenuhi pasar selama lebih dari dua tahun bisa bertahan sampai 2017.

Advertisement

Selasa (6/12/2016), bursa berjangka minyak mentah Brent Internasional LCOc1 diperdagangkan pada US$54,64 per barel pada 0935 GMT, menyusut 30 sen dari penutupan Senin (5/12/2016). Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate berada di level US51,39 per barel, turun 40 sen.

Pedagang dan analis mengatakan dorongan dari keputusan OPEC pekan lalu untuk memangkas produksi minyak mentah telah memudar. Pasalnya, data menunjukkan kenaikan produksi minyak negara-negara anggota OPEC dan Rusia.

“Sebagian besar posisi menyesuaikan keputusan OPEC yang memaksa para pedagang menjalankan program mereka dan meninggalkan pasar untuk mengambil keuntungan,” ujar Kepala Strategis Komoditas Saxi Bank, Ole Hansen, mengutip survei yang menunjuk pada data produksi dari OPEC selama November 2016.

Advertisement

Menurut dia, hal yang mengganggu adalah bahwa kenaikan tersebut berasal dari produsen Afrika. Pasalnya, dua produsen minyak di Afrika terbebas dari pemangkasan produksi. “Pertemuan pada Sabtu antara OPEC dan produsen non-OPEC akan sangat penting untuk menjaga sentimen bullish yang terlihat sejak Rabu lalu,” sambungnya seperti dikutip dari Reuters, Selasa(6/12/2016).

Berdasarkan survei Reuters menurut data pengiriman dan informasi dari sumber-sumber industri, produksi minyak OPEC menetapkan rekor tinggi pada November, naik menjadi 34,19 juta barel per hari (bpd) dari 33,82 juta bpd pada Oktober.

Rusia melaporkan rerata produksi minyak harian pada November berada di level 11,21 juta bpd, tertinggi dalam hampir 30 tahun. Hal itu berarti OPEC dan Rusia memiliki produksi yang cukup untuk memenuhi hampir sebagian permintaan minyak global, yang hanya di atas 95 juta bpd.

Advertisement

Berita itu datang hanya beberapa hari setelah OPEC dan Rusia menyetujui kesepakatan bersejarah untuk memangkas produksi pada 2017. Hal itu dilakukan untuk memicu kenaikan harga minyak lebih dari 10% dalam upaya mengakhiri berlimpahnya pasokan bahan bakar.

Namun para analis mengatakan harga minyak tidak mungkin kembali jatuh ke tingkat di bawah US$45 per barel melihat kesepakatan pekan lalu. Matt Stanlet, broker Freight Investor Services International di Dubai, mengatakan pasar minyak mentah sedang berusaha menemukan semacam tingkat yang diinginkan.

“Saya memperkirakan harga cenderung ke arah US$50 per barel dibandingkan US$55 per barel,” sebutnya.

Advertisement
Kata Kunci : Harga BBM Harga Minyak
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif