Gempa Aceh, tepatnya di Pidie Jaya, membuat pasokan listrik terganggu. Sebanyak 108 tiang listrik roboh dan 84 trafo jatuh.
Solopos.com, JAKARTA — Gempa bumi yang melanda Pidie Jaya, Aceh, membuat pasokan listrik dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN Persero) ke sekitar 40.000 pelanggan di wilayah terdampak gempa mengalami gangguan.
Deputi Manajer Hukum dan Humas PLN Wilayah Aceh, Bahrul Halid, mengatakan gempa bumi yang melanda Pidie Jaya, Aceh, merusak sejumlah infrastruktur kelistrikan milik perusahaan. Akibatnya, ada 500 kilowatt listrik di Samalangan dan 6 megawatt listrik di Beureunun-Meureudu tidak tersalurkan.
“Area di Samalanga, Beureunun, dan Meureudu sempat mengalami pemadaman listrik sesaat setelah gempa yang berdampak kepada sekitar 40.000 pelanggan PLN,” katanya melalui keterangan resmi, Rabu (7/12/2016).
Bahrul menuturkan gempa tersebut membuat 84 trafo distribusi milik PLN jatuh dari posisi semula dan memerlukan pemulihan lebih lanjut. Kabel jaringan listrik menengah sepanjang 500 meter sirkuit (ms) di Samalanga dan 25 kilometer sirkit (kms) di Meureudu-Beureunun juga mengalami kerusakan.
Menurutnya, gempa itu juga merobohkan 48 tiang jaringan listrik tegangan menengah, dan 60 tiang jaringan listrik tegangan rendah.
Untuk mengantisipasi gangguan pasokan listrik, PLN masih melakukan upaya normalisasi instalasi kelistrikan yang terganggu. Hal itu dilakukan untuk mendukung proses pemulihan pasca-gempa yang membutuhkan pasokan listrik.
Saat ini, PLN bersama Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah (Lazis PLN) membuka posko PLN Peduli di Meureudu. Posko itu akan menjadi pusat tanggap darurat yang juga menyediakan dapur umum, serta fasilitas kesehatan lainnya.