Soloraya
Rabu, 7 Desember 2016 - 06:10 WIB

BENCANA KARANGANYAR : BPBD Petakan Ulang Lokasi Rawan Longsor

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Relawan menemukan jenazah korban longsor Karanganyar, Sabtu (3/12/2016). (JIBI/Istimewa/Basarnas)

Bencana Karanganyar, BPBD memetakan ulang lokasi rawan longsor di Karanganyar.

Solopos.com, KARANGANYAR — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karanganyar memetakan kembali kawasan rawan bencana termasuk zona merah longsor.

Advertisement

Langkah itu dilakukan karena longsor dan retakan tanah terjadi di sejumlah wilayah di Karanganyar yang sebelumnya tak masuk peta wilayah bencana. Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Karanganyar, Nugroho, menyampaikan hal itu saat ditemui wartawan di RSUD Kartini Karanganyar, Selasa (6/12/2016).

Nugroho menuturkan Kabupaten Karanganyar merupakan market atau pasar bencana. Bencana alam seperti banjir dan tanah longsor terjadi di Karanganyar. Bahkan, BPBD Kabupaten Karanganyar sudah memetakan sejumlah kecamatan yang menjadi lengganan banjir maupun tanah longsor.

BPBD membagi 17 kecamatan di Karanganyar menjadi tiga zona, yaitu merah (potensi bencana tinggi), kuning (sedang), dan hijau. Nugroho menyebutkan sejumlah wilayah termasuk zona merah bencana tanah longsor.

Advertisement

“Zona merah yang sudah dipetakan itu Seloromo, Menjing, dan Balong di Jenawi, Ngargoyoso ada di hampir semua desa, Koripan di Matesih, Karangpandan itu Gerdu, Tawangmangu itu Tengklik, dan Bandardawung, lalu Plosorejo di Kerjo dan Jatiyoso itu Beruk,” tutur dia.

Tanah longsor yang terjadi di Dukuh Tegalsari, Dusun Bulurejo, Desa Karangpandan, Kecamatan Karangpandan, Selasa (29/11/2016), di luar perkiraan. Lima orang selamat dan tiga orang meninggal. Baca juga: Jenazah Daliyem Ditemukan, Operasi Penyelamatan Disetop

“Desa Karangpandan ini belum termasuk mitigasi tetapi terjadi bencana. Mitigasi lagi untuk mencari kemungkinan ada retakan yang belum terpantau. Setelah ini fokus pemetaan zona merah dan kuning akan dipetakan kembali,” ujar dia.

Advertisement

Bahkan, Nugroho menyebutkan terjadi retakan tanah di Dusun Gondanggentung, Desa Karangpandan, Kecamatan Karangpandan. Akibatnya, tujuh rumah rawan longsor. Nugroho menyampaikan sejumlah anggota BPBD sudah memantau dan mendata lokasi itu.

“Ada anggota yang aktif memantau. Harapan saya masyarakat paham. Kalau diminta pindah ya mau. Di situ itu [Gondanggentung] retakan tanah,” ujar dia.

Hal senada disampaikan Wakil Bupati Karanganyar, Rohadi Widodo. Dia meminta satuan kerja perangkat daerah (SKPD), camat, lurah/kepala desa, di lokasi rawan bencana itu selalu waspada dan proaktif. Dia juga meminta warga membaca tanda-tanda alam.

“Apabila hujan deras itu silakan membaca tanda-tanda. Sesegera mungkin lakukan pencegahan. Kalau diminta evakuasi ya evakuasi. Mudah-mudahan ini [tanah longsor di Karangpandan] bencana yang terakhir. Mudah-mudahan Karanganyar jauh dari bencana,” ujar Rohadi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif