Soloraya
Rabu, 7 Desember 2016 - 14:00 WIB

6 Jabatan Eselon II Kosong, Bupati Sragen Lakukan Job Fit

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kusdinar Untung Yuni Sukowati (JIBI/Solopos/dok)

Sebanyak 6 jabatan eselon II di Pemkab Sragen kosong.

Solopos.com, SRAGEN — Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati segera melakukan job fit untuk enam jabatan eselon II yang kosong. Bupati juga segera menata orang-orang yang akan menduduki jabatan eselon II, III, dan IV berdasarkan hasil penilaian (assesment) yang dilakukan tim Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

Advertisement

Assesment memang sudah selesai tetapi hasilnya baru saya minta pada Sabtu (10/12) mendatang. Semula dari UNS minta paling lambat diserahkan pada Kamis [15/12/2016], tetapi saya menghendaki 10 Desember sudah diserahkan hasilnya. Setelah menerima hasil itu saya baru bisa data,” ujar Yuni, sapaan Bupati, saat ditemui wartawan di Pasar Bunder Sragen, Selasa (6/12/2016).

Yuni sudah meminta semua satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk menyerahkan data susunan organisasi tata kerja (SOTK) yang berlaku sekarang beserta orang-orangnya yang dilengkapi dengan foto. Berdasarkan data dari SKPD itu, Yuni ingin melihat perfoma kerja masing-masing pejabat.

“Kan yang tahu kinerja mereka sebenarnya kepala bagiannya. Yang jelas saya akan melantik pejabat baru eselon II, III, dan IV atau mengukuhkan pejabat yang sudah berada di tempatnya paling lambat akhir Desember ini. Yang jelas per 1 Januari 2017, semua pejabat baru sudah on [efektif bekerja],” kata dia.

Advertisement

Yuni menjelaskan ada enam posisi eselon II yang kosong dan terbuka untuk promosi jabatan dari eselon III. Pengisian kekosongan jabatan eselon II itu, kata Yuni, tidak melalui lelang jabatan melainkan lewat job fit.

“Misalnya saya membuka job fit untuk Dinas Perdagangan yang posisi sekarang dijabat pelaksana tugas [Plt], berarti posisi itu kosong. Pejabat eselon II yang ada sudah digeser kemana-mana ternyata masih tetap ada yang kosong, berarti harus menaikkan pejabat eselon III,” katanya.

Promosi dilakukan secara terbuka. Yuni menyilakan pejabat eselon III untuk membuat lamaran menjadi eselon II. Yuni tertarik dengan mekanisme itu. Para pelamar eselon II itu bisa dari dalam atau luar Sragen tetapi ia menghendati prioritas dari dalam Sragen. “Eselon III di Sragen itu banyak. Yang pusing itu ya menata eselon III dan IV karena banyak banget,” tuturnya.

Advertisement

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sragen, Parsono, mengatakan ada kemungkinan eselon IV naik ke eselon III dan eselon III naik ke eselon II. Semua kemungkinan itu, ujar dia, masih menunggu hasil assesment yang akan diserahkan UNS ke Sragen pada Sabtu besok. Dia menjelaskan mekanisme job fit yang disampaikan Bupati Sragen.

“Misalnya ada dua SKPD yang digabung otomatis ada pejabat yang kosong. Kekosongan itu dirapatkan Baperjakat [Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan]. Jot fit itu merupakan proses penilaian terhadap pejabat yang pantas untuk menepati posisi SKPD gabungan yang kosong tadi. Yang menilai ya Baperjakat. Tetapi keputusan finalnya ada di tangan pejabat pembina kepegawaian, yakni Bupati,” tutur Parsono.

Parsono menyebutkan enam jabatan eselon II berdasarkan SOTK lama yang masih berlaku, yakni Kepala Dinas Perdagangan (Disdag), Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan), Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpor), Asisten I Pemerintahan Sekretariat Daerah (Setda), dan dua staf ahli Bupati Sragen.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif