Soloraya
Selasa, 6 Desember 2016 - 06:00 WIB

TOKOH SOLORAYA : Kepala Dishubkominfo Sragen Tak Malu Belanja ke Pasar

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala Dishubkominfo Sragen, Heru Martono (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Tokoh Soloraya kali ini tentang Kepala Dishubkominfo Sragen.

Solopos.com, SRAGEN — Berbelanja ke pasar sering menjadi kebiasaan kaum perempuan. Kebiasaan itu ternyata tak hanya milik perempuan karena laki-laki ada yang terbiasa berbelanja sendiri ke pasar.

Advertisement

Salah satunya Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Sragen, Heru Martono. Lelaki asal Kampung Mageru RT 002/RW 002, Sragen Tengah, Sragen itu sering berbelanja sendiri ke Pasar Bunder Sragen.

Ya, ia hanya mengenakan kaus oblong dan celana pendek saat pergi ke pasar. Kendati sebagai kepala dinas, Heru tak alergi untuk pergi berbelanja ke pasar sendirian. Saking seringnya ke pasar, banyak pedagang yang hafal dengan kebiasannya.

Ia paling suka belanja bahan herbal, seperti jahe, dan bawang berbiji tunggal atau bawang lanang. Kadang-kadang juga membeli ikan tongkol dan sayuran hijau.

Advertisement

“Kalau beli jahe dan bawang lanang itu untuk dikonsumsi sendiri. Bahan herbal itu saya padukan dengan buah apel, jeruk lemon, dan madu. Ramuan itu saya konsumsi untuk mengurangi kolesterol dan penyumbatan koroner,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com ketika perjalanan dinas ke Madiun, Jawa Timur, Senin (5/12/2016) sore.

Selain ke Pasar Bunder, Heru juga sering ke Pasar Kota atau pasar hewan di Nglangon. Ketika pergi ke Pasar Nglangon, Heru jarang dikenali petugas dari Dinas Perdagangan.

Padahal selain menjabat sebagai Kepala Dishubkominfo Sragen, Heru juga dipercaya menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perdagangan Sragen. Kepercayaan tersebut diterima Heru karena pernah menjadi Kepala Bidang Pasar di Dinas Perdagangan.

Advertisement

“Saya tidak pernah berpikiran untuk sidak [inspeksi mendadak] saat main ke pasar. Para petugas pasar sudah baik-baik dan berjalan seperti biasa. Ya, kadang kalau ada yang kotor itu, saya tinggal menghubungi petugasnya supaya dibersihkan. Ya, gitu saja,” katanya.

Aktivitas di lingkungan kampung, Heru dipercaya sebagai Sekretaris RW. Ia enggan menjadi Ketua RW karena tidak ingin jadi bahan gunjingan ketika tidak bisa melayani warga karena ada tugas kedinasan. Dia memilih menjadai Sekretaris RW karena tanggung jawabnya lebih ringan dan tidak menganggu aktivitas kedinasan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif