Jogja
Selasa, 6 Desember 2016 - 14:50 WIB

Produksi Padi DIY Lebihi Target

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi panen padi (JIBI/Solopos/Antara/Siswowidodo)

Produksi padi di DIY melebihi target

 

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Produksi padi di DIY sudah melebihi target 2016. Curah hujan yang tinggi pada musim penghujan ini tidak berpengaruh pada produksi padi di DIY.

Kepala Dinas Pertanian DIY Sasongko mengaku optimistis produksi padi 2016 akan meningkat. Hal itu mulai terbukti dengan capaian produksi gabah kering giling sampai saat inu sebesar 924.000 ton.

Angka tersebut sudah memenuhi target produksi 2016 sebesar 920.000 ton. “Kami optimistis untuk padi. Capaian sekarang itu belum final. Nanti Februari atau Maret baru dihitung totalnya,” kata dia di Jogja, Senin (5/12/2016).

Advertisement

Jumlah air yang melimpah saat ini dinilai tidak bermasalah untuk tanaman padi sepanjang ada drainase yang baik sehingga tanaman tidak kelebihan air. Masyarakat diimbau untuk memanfaatkan melimpahnya air ini dengan memanen air. Simpanan air tersebut bisa digunakan saat kemarau nanti sehingga tidak terlalu kekeringan.

Dinas Pertanian DIY menargetkan produksi padi pada 2016 sebesar 920.000. Hasil melampaui target kembali diharapkan seperti 2015 di mana produksi padi mencapai 924.000 dari target 910.000 ton. Untuk target 2017 sedang dihitung.

“Tahun ini memang surplus. Untuk tahun depan dihitung dulu karena ada alih fungsi lahan dan pemanfaatan untuk tanaman lain,” ungkap dia.

Advertisement

Alih fungsi lahan yang terjadi di DIY per tahun rata-rata 200 hektare. Namun, hal itu bisa disikapi dengan percepatan pengolahan lahan dengan mekanisasi.

Jika pengolahan lahan dipercepat, maka waktu tanam semakin cepat dan semakin cepat pula panennya. Dengan cara ini, panen yang dalam satu tahun dua kali bisa diharapkan bisa enam kali sehingga produksi padi tidak terganggu kondisi alih fungsi lahan.

“Kami juga ditarget untuk tanaman jagung, kedelai, bawang merah, dan cabai merah. Ini sedang dihitung persebaran lahannya sehingga tidak ada yang kekuarangan produksinya. Untuk hasil maksimal, petani juga bisa dengan merapatkan jumlah tanaman dengan ada jalur kosong atau jajar legowo,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif