Jatim
Selasa, 6 Desember 2016 - 11:05 WIB

Pasar Domestik Menjanjikan, Ekonomi Jatim Diproyeksikan Tumbuh 5,9%

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Bisnis.com)

Pertumbuhan ekonomi Jatim diharapkan mencapai 5,9% tahun depan.

Madiunpos.com, SURABAYA – Pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur (Jatim) pada tahun depan diproyeksikan bisa mencapai 5,5%-5,9% yang bakal ditopang oleh sektor perdagangan dalam negeri serta realisasi investasi.

Advertisement

Kepala Biro Administrasi Perekonomian Jawa Timur, Jumadi, mengatakan untuk saat ini Jatim masih dapat bernapas di tengah situasi seperti saat ini, di mana pasar ekspor ke Tiongkok, Eropa, dan Amerika Serikat mengalami penurunan permintaan, tetapi pasar domestik justru bertumbuh.

“Ekspor kita memang tidak bagus makanya kita juga mengoreksi tumbuhnya tidak sampai 7%, dan masih bisa 5,5%-5,9% dari pertumbuhan tahun ini yang diproyeksi 5,6%,” katanya seusai paparan dalam Seminar Outlook 2017 tentang Implementasi Paket Kebijakan dan Program Tax Amnesty oleh Bisnis Indonesia, Senin (5/12/2016).

Jumadi mengatakan Jatim masih optimistis pertumbuhan 5,5%-5,9% tersebut diperoleh dari target realisasi investasi PMA dan PMDN 2017 di Jatim yang mencapai Rp100 triliun serta adanya pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) di sektor perbankan, serta pertumbuhan kredit yang mencapai 10%.

Advertisement

“Sumber lain untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi adalah dari belanja pemerintah, tetapi ini kita arahkan untuk yang penting saja karena uangnya kecil seperti kesehatan, infrastruktur tapi ada uang APBD yang kita masukkan ke Bank Jatim untuk dibuat skema pembiayaan murah bagi UMKM,” jelasnya.

Jumadi menambahkan untuk sektor perdagangan dalam negeri maupun luar negeri, Jatim tahun ini memmproyeksikan bisa mencapai Rp120 triliun, dan tahun depan diharapkan bisa mencapai Rp140 triliun.

“Pemprov Jatim, bersama dengan Kadin juga memiliki 26 Kantor Perwakilan Dagang (KPD) yang menyebar di sejumlah provinsi. Ini untuk menggenjot perdagangam dalam negeri,” imbuhnya.

Advertisement

Meski menargetkan realisasi investasi Rp100 triliun tahun depan, tetapi Jawa Timur juga masih harus melihat adanya potensi makro lain yakni setelah Presiden Amerika Serikat dilantik, apakah bank centralnya menaikkan suku bunga atau tidak.

Dalam kesempatan yang sama Dosen Fakultas Bisnis Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Ali Yus Isman mengatakan Jatim memiliki banyak potensi besar, tetapi selama ini belum tergali dengan baik, padahal pemerintah telah mengeluarkan banyak paket kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Belakangan ini memang banyak hotel baru di Jatim, dan pariwisata mulai tumbuh, lalu sektor primadona yakni pertanian dan perkebunan, serta UMKM. Meski sudah berjalan tapi ternyata belum optimal, dalam arti kurang pengawasan dan pembinaan sehingga potensi-potensi itu tidak tergali dengan baik,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif