SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)
Lalu Lintas Solo, Satlantas menyusun langkah untuk mengantisipasi kemacetan saat libur panjang akhir tahun.
Solopos.com, SOLO — Satuan lalu lintas (Satlantas) Polresta Solo mulai menyusun langkah untuk mengantisipasi kemacetan saat libur panjang Natal dan Tahun Baru 2017.
Dalam waktu dekat, Satlantas berkoordinasi dengan pengelola tol Solo-Kertosono (Soker) agar tol tersebut bisa dibuka sebagai jalur alternatif. Kasatlantas Polresta Solo, Kompol Imam Safi’i, mengatakan dalam waktu dekat Satlantas membentuk tim Operasi Lilin Candi 2016.
Operasi tersebut untuk mengamankan Natal dan malam pergantian tahun. “Kami akan menggelar apel pasukan sebelum pelaksanaan pengamanan Natal dan pergantian tahun dimulai. Pelaksanaan Operasi Lilin Candi masih menunggu instruksi Polda Jateng,” ujar Imam saat ditemui Solopos.com di Mapolresta Solo, Selasa (6/12/2016).
Imam mengatakan Satlantas perlu mengantisipasi kemacetan selama libur panjang Natal dan malam tahun baru. Hasil evaluasi selama libur panjang Idul Fitri lalu, terjadi kemacetan di sejumlah lokasi di Kota Solo.
Ia menjelaskan lokasi yang menjadi kemacetan di Kota Solo seperti di kawasan Purwosari, Kota Barat, Palang Joglo, Pertigaan Faroka, dan kawasan Jurug. Satlantas Polresta Solo akan berkoordinasi dengan pengelola tol Soker untuk membuka jalur alternatif.
“Kami perlu mengurai kendaraan yang masuk ke Kota Solo dengan mengalihkannya ke jalan alternatif,” kata dia.
Imam menjelaskan kendaraan dari arah Semarang masuk ke Solo tidak harus melalui Kartasura-Kleco. Pengendara dari luar kota bisa melalui jalan tol Soker di Ngemplak, Boyolali sampai Klodran, Karanganyar.
“Kami akan melakukan pengecekan jalur alternatif tol Soker bersama Satlantas Karanganyar dan Boyolali. Pengecekan bertujuan melihat kesiapan langsung tol Soker,” kata dia.
Wakasatlantas Polresta Solo, AKP Made Ray Ardana, mengatakan pembuatan jalur alternatif sangat penting untuk mencegah kemacetan di dalam Kota Solo selama libur panjang akhir tahun. Selain itu, keberadaan jalur alternatif harus didukung infrastruktur yang baik agar tidak membahayakan pengguna jalan.
“Kami akan bekerja sama dengan Dishubkominfo [Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika] Solo terkait pemasangan rambu lalu lintas penunjuk jalur alternatif,” kata dia.