News
Selasa, 6 Desember 2016 - 14:45 WIB

KISAH UNIK : Mantan Satpam Menang Pilpres Gambia

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Adamba Barrow dalam perayaan kemenangannya (Reuters)

Mantan satpam di London, Adama Barrow, terpilih menjadi Preisden Gambia.

Solopos.com, BANJUL — Pemilihan umum (Pemilu) Presiden di Gambia 2016 menjadi perbincangan hangat. Mantan satpam, Adama Barrow, 51, memenangkan pemilu, mengalahkan presiden Yahya Jemmeh yang telah berkuasa di Gambia sejak 1994.

Advertisement

Dikutip Solopos.com dari express.co.uk, Senin (5/12/2016), Adama Barrow pernah menjadi satpam di pusat perbelanjaan di London bernama Argos selama 15 tahun. Setelah itu, Adama memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya, Gambia, untuk memulai bisnis properti.

Menjadi pebisnis sukses di Gambia, Adama mulai dikenal banyak orang, dan melirik karier di dunia politik. Akhirnya, Adama menjadi calon presiden Gambia yang didukung oleh koalisi dari tujuh partai oposisi. Dia bersaing dengan calon petahana Yahya Jammeh. Dalam pemilu yang diadakan pada Kamis (1/12/2016), Adama Barrow dinyatakan menang dengan persentase 45,54% melawan 36,6%.

Gambia berada dalam kondisi yang kurang beres di bawah kekuasaan Jammeh. Dia adalah orang yang mendikte apapun,” tegas Adama Barrow, seperti dikutip express.co.uk. Adama juga mengklaim Yahya Jammeh memiliki andil besar sehingga menyebabkan Gambia menjadi salah satu negara termiskin di dunia.

Advertisement

Yahya Jammeh mendapat kekuasan di Gambia melalui kudeta yang dipimpinnya pada 1994. Setelah saat itu, Yahya memerintah Gambia dengan tindakan represif dan penuh tekanan. Kekalahan Yahya diduga karena dia mulai kehilangan dukungan dari pengikut setianya.

Bagi rakyat Gambia, Adama Barrow dianggap sebagai angin baru pembawa perubahan. “Banyak generasi muda Gambia yang hanya mengetahui satu presiden saja. Banyak generasi muda ingin perubahan dan pemimpin baru,” ungkap salah satu warga Gambia seperti dikutip Aljazeera.

Di Gambia, proses transisi merupakan waktu-waktu rawan dilakukannya pemberontakan. Mengenai hal ini, Presiden petahana, Yahya Jammeh memastikan dirinya akan bekerja sama untuk mensukseskan transisi. Bahkan dia mengucap selamat atas kemenangan Adama Barrow.

Advertisement

Jika Barrow ingin bekerja sama dengan kami, saya bersedia. Sata tidak bermasalah dengan hal itu. Saya akan membantunya melakukan transisi,” tegas Yahya Jammeh seperti dikutip Aljazeera.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif