Sport
Selasa, 6 Desember 2016 - 04:30 WIB

KEJURNAS BADMINTON 2016 : Perang Bintang Tersaji di Solo

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tontowi Ahmad (INA) of Indonesia and Liliyana Natsir (INA) of Indonesia (REUTERS/Marcelo del Pozo )

Kejurnas Badminton 2016 digelar di Kota Solo.

Solopos.com, SOLO — Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Badminton 2016 bakal jadi ajang perang bintang para pebulu tangkis papan atas Indonesia yang digelar di GOR Sritex Arena, Solo, Selasa-Minggu (6-10/11/2016). Sederet pemain terbaik Tanah Air akan memperkuat klub asal mereka untuk memperebutkan gelar juara beregu campuran yang mengusung format pertandingan Piala Sudirman ini.

Advertisement

Mereka antara lain peraih medali emas ganda campuran Olimpiade 2016 Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, juara All England 2016 Praveen Jordan/Debby Susanto, juara dunia 2013 dan 2015 Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Tak ketinggalan peraih medali emas Asian Games 2014, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari, yang siap membela klub untuk merebut trofi jawara.

“Ini adalah Kejurnas terbesar dan pemain-pemain Pemusatan Latihan Nasional [Pelatnas] wajib turun gunung untuk membela klub tempat mereka dibesarkan. Di samping itu, kejuaraan ini mempertandingkan beregu campuran dewasa dan perorangan taruna,” papar Wasekjen PBSI (demisioner), Achmad Budiharto, dalam jumpa pers di Hotel Amaris Solo, Senin (5/12/2016).

Kejurnas ini dibagi menjadi dua kelompok usia, yakni dewasa dan taruna (U-19). Di kelompok usia taruna, dimainkan pertandingan perorangan, sementara di kelompok dewasa, setiap tahun dengan format pertandingan yang berbeda-beda. Di tahun genap kejuaraan melombakan pertandingan beregu, sedangkan di tahun ganjil laga perorangan.

Advertisement

Di kategori beregu campuran dewasa, terbagi menjadi dua divisi. Divisi I dihuni 10 klub yang merupakan tim-tim papan atas Tanah Air, seperti juara bertahan Jaya Raya Jakarta, PB Djarum Kudus, Mutiara Kardinal Bandung, Exist Jakarta, dan SGS PLN Bandung. Sedangkan Divisi II diisi tujuh klub.

Di kelompok taruna, provinsi yang memiliki kontribusi pengiriman atlet ke Pelatnas PBSI minimal empat atlet dan pernah meraih medali Kejurnas 2014-2015, digolongkan ke Divisi I. Divisi diisi antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, serta peraih gelar juara di Divisi II Kejurnas 2013, 2014 dan 2015. Sedangkan Divisi II berisi 29 tim Pengurus Provinsi PBSI lainnya yang menjuarai Kejurprov di masing-masing provinsi.

“Tujuan pembagian divisi adalah memberikan kesempatan lebih banyak kepada pemain di daerah. Ajang ini menjadi barometer buat pengurus PBSI untuk melihat hasil pembinaan sekaligus menjaring bibit-bibit muda,” imbuh Budiharto.

Advertisement

Di sisi lain, Kejurnas kali ini menawarkan hadiah total Rp375 juta dengan pembagian hadiah senilai Rp200 juta untuk juara beregu campuran Divisi I, Rp100 juta untuk juara beregu campuran Divisi II serta masing-masing Rp50 juta dan Rp25 juta untuk juara perorangan taruna Divisi I dan Divisi II.

Tak cuma hadiah uang pembinaan, pemenang Kejurnas perorangan Divisi I mendapat kesempatan masuk Pelatnas. Namun demikian, berhubung kelompok dewasa tahun ini akan memainkan nomor beregu, maka ketentuan ini hanya berlaku untuk para pemenang di kelompok taruna di Divisi I.

“Semoga atlet-atlet daerah bisa terpacu saat menghadapi tim yang di atas mereka. Kami memilih Solo karena animo Solo akan bulu tangkis sangat bagus,” kata Ketua Panpel, Andi Kridasusila.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif