Jateng
Selasa, 6 Desember 2016 - 07:50 WIB

Industri Online dan Offline Perlu Digabungkan demi Jamin Keamanan Belanja

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi belanja (JIBI/Harian jogja.com/Dok.)

Industri berbasis online dan offline menurut ekonom Undip Semarang perlu digabungkan demi menjamin keamanan berbelanja konsumen.

Semarangpos.com, SEMARANG — Ekonom dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Nugroho SBM menyatakan industri berbasis online atau dalam jaringan (daring) dan offline atau luar jaringan (luring) perlu digabungkan. “Dua sistem ini perlu digabungkan untuk menjamin bahwa belanja melalui digital aman dilakukan oleh masyarakat,” katanya di Semarang, Senin (5/12/2016).

Advertisement

Diakuinya, hingga saat ini masih banyak sektor industri berbasis online yang menggabungkan dua sistem ini. “Misalnya ketika melakukan transaksi tetap lewat online tetapi ketika pengiriman barang dilakukan secara langsung, tidak melalui jasa pengiriman barang,” katanya.

Terkait hal ini, pihaknya berharap para pelaku industri perdagangan dengan sistem dalam jaringan tidak ragu untuk menggabungkan antara online dengan offline. “Ini efektif jika pengiriman dilakukan di dalam kota atau jaraknya tidak terlalu jauh. Dengan begitu konsumen akan semakin puas dengan pelayanan yang diberikan,” katanya.

Sementara itu, dari data yang diperolehnya, saat ini baru sekitar 30% penduduk Indonesia yang melakukan kegiatan ekonomi di sektor digital. “Melihat angka ini artinya masih ada potensi besar untuk meningkatkan jumlah pelaku perdagangan secara digital,” katanya.

Advertisement

Menurut dia, jika dikembangkan secara optimal, kontribusi perdagangan dari sektor digital bisa mencapai US$150 miliar. “Angka ini memberikan dampak yang cukup besar terhadap ekonomi di Indonesia,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif