Jatim
Selasa, 6 Desember 2016 - 20:05 WIB

BENCANA PONOROGO : Tanah Terus Bergerak, 6 Rumah di Tugurejo Dirobohkan

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Empat anak asal Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung, Ponorogo, berada di tenda pengungsian BPBD Ponorogo, Senin (5/12/2016). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Bencana Ponorogo, enam rumah warga di Tugurejo dirobohkan karena kondisinya membahayakan.

Madiunpos.com, PONOROGO — Pergerakan tanah di Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung, Ponorogo, semakin mengkhawatirkan. Hingga saat ini sudah ada enam rumah yang terpaksa dirobohkan karena rusak parah terkena dampak pergerakan tanah.

Advertisement

Selain itu, masih ada 25 rumah lainnya yang rawan terdampak bencana alam itu. Pantauan Madiunpos.com di Desa Tugurejo, Senin (5/12/2016), sejumlah warga desa tersebut bekerja bakti membantu merobohkan rumah yang terdampak tanah bergerak itu. Baca juga: Tanah Bergerak, Bangunan SDN 02 Tugurejo Terancam Ambruk

Rumah yang kerusakannya parah terpaksa dibongkar karena banyak dinding dan lantai yang sudah retak dan rawan roboh. Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, Hery Sulistyono, mengatakan pergerakan tanah di Desa Tugurejo hingga kini terus terjadi, namun dengan intensitas gerakan berbeda-beda.

Hingga kini terdata ada 31 rumah di desa tersebut yang terdampak. Dari 31 rumah itu, ada enam rumah yang telah dibongkar karena kondisinya membahayakan. Sedangkan 25 rumah lainnya dalam kondisi rusak ringan.

Advertisement

“Sabtu [3/12/2016] lalu ada tiga rumah yang sudah dirobohkan, kalau hingga kini sudah enam rumah yang dirobohkan,” jelas dia kepada wartawan.

BPBD Ponorogo juga telah memasang tiga tenda untuk tempat tinggal darurat warga Tugurejo yang takut tinggal di rumah. Tiga tenda itu sudah dipasang di dua lokasi dengan kapasitas satu tenda 10 orang.

“Ada beberapa warga Tugurejo yang takut tidur di dalam rumah kemudian tidur atau beristirahat di tenda itu,” jelas dia.

Advertisement

Hery menuturkan sejumlah warga yang rumahnya dibongkar lebih memilih tinggal di rumah saudara mereka yang dinilai lebih aman. Namun, dia mengimbau seluruh warga Desa Tugurejo yang terdampak untuk tidur di tenda pada malam hari.

Seorang warga Desa Tugurejo yang terdampak, Lamio, 65, mengatakan saat ini rumahnya rusak cukup parah dengan rekahan di beberapa bagian. Sejumlah perkakas rumah tangga sudah ada yang diungsikan ke rumah tetangga.

Meski rumahnya mengalami kerusakan parah, Lamio mengaku masih tetap bertahan di rumah tersebut. Namun, saat petang menjelang, ia dan istrinya biasanya beristirahat di tenda pengungsian yang telah disiapkan BPBD Ponorogo.

“Saya takut tidur di rumah karena gerakan tanah masih terus terjadi,” terang dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif