News
Senin, 5 Desember 2016 - 02:00 WIB

Prestasi Solo Raih Dwija Praja Nugraha

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Balai Kota Solo (Dok/JIBI/Solopos)

Prestasi Solo bidang pendidikan diraih belum lama ini.

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menerima penghargaan Dwija Praja Nugraha tingkat nasional dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Penghargaan tersebut diberikan bagi daerah yang peduli terhadap guru dan pendidikan.

Advertisement

Penghargaan diterima Pemkot belum lama ini di Sentul, Bogor. Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan penghargaan tersebut akan menjadi motivasi bagi Pemkot terus memperhatikan dunia pendidikan dan guru.

Indikator Solo hingga meraih penghargaan itu di antaranya program zonasi sekolah, kepedulian pendidikan, program Bantuan Pendidikan Masyarakat Solo (BPMKS), serta pembebasan ribuan ijazah yang selama bertahun-tahun tertahan di sekolah karena memiliki tunggakan sekolah.

“Banyak ijazah siswa yang terpaksa ditahan selama bertahun-tahun. Sebab, pemilik ijazah tidak melunasi tunggakan uang sekolahnya,” katanya.

Advertisement

Kondisi ini membuat Wali Kota memutuskan untuk memutihkan tunggakan tersebut. Ijazah yang telah dibagikan berjumlah ribuan baik di sekolah negeri maupun swasta. Rudy menyebut ijazah merupakan hak dari pasa siswa yang telah menyelesaikan pendidikan.

Meski demikian, dia tidak menyalahkan kebijakan sekolah yang terpaksa menahan ijazah itu. Sebab membayar uang pendidikan merupakan kewajiban. Selain itu, para lulusan tersebut juga tidak masuk dalam daftar siswa yang berasal dari keluarga miskin. “Tapi saya yakin mereka memang tidak mampu untuk membayar tunggakan uang sekolah,” katanya.

Selain itu pihaknya juga berkomitmen memperjuangkan nasib tenaga honorer kategori II (K2). Pemkot akan meminta pusat memrioritaskan para honorer tersebut diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Saat ini Pemkot masih memiliki 509 honorer K2 yang nasibnya belum ada kejelasan.

Advertisement

“Jika nantinya ada peluang pendaftaran CPNS, saya lebih memilih merampungkan honorer dibandingkan mencari CPNS baru. Honorer K2 kalau bisa tidak perlu dilakukan tes seleksi lagi,” pinta Rudy.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif