Jatim
Senin, 5 Desember 2016 - 14:05 WIB

PETERNAKAN PONOROGO : Ada Kandang Ayam, Warga Serangan Mengeluh Banyak Lalat dan Bau

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu kandang ayam di Desa Serangan, Kecamatan Mlarak, Ponorogo. Foto diambil Sabtu (3/12/2016). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Peternakan Ponorogo, sejumlah warga Desa Serangan mengeluhkan banyaknya lalat dan bau karena keberadaan kandang ayam.

Madiunpos.com, PONOROGO — Sejumlah warga Desa Serangan, Kecamatan Mlarak, Ponorogo, mengeluhkan keberadaan kandang ayam yang ada di desa mereka. Mereka mengeluhkan dampak yang ditimbulkan seperti banyaknya lalat dan bau busuk dari kotoran ayam.

Advertisement

Seorang warga Desa Serangan, Mistri, 42, mengatakan pada saat kandang sudah terisi ayam, biasanya lalat bertambah banyak. Selain lalat, terkadang bau dari kotoran ayam juga sangat menyengat hidung.

Ia menyatakan keberadaan kandang ayam di desa itu hampir lima tahun. “Mungkin sudah bertahun-tahun ada kandang ayam itu. Jadi, kami juga sudah terbiasa. Tapi, terkadang juga mengganggu pernapasan,” kata dia di rumahnya, Sabtu (3/12/2016).

Hal senada juga dikatakan warga Desa Serangan lainnya, Suroto, 52. Biasanya lalat berdatangan saat kandang sudah terisi ayam. Serangan lalat itu biasanya masuk ke rumah dan menghinggap di dinding dan makanan yang ada di rumah.
“Kalau sekarang kan belum musim pengisian ayam di kandang. Jadi lalatnya tidak terlalu banyak,” ujar dia.

Advertisement

Salah seorang pemilik kandang ayam di Desa Serangan, Sukadi, menuturkan dirinya memiliki dua kandang yang berisi 7.000 ekor ayam. Dia mengaku sebelum mendirikan kandang ayam itu telah mendapatkan izin dari pemerintah dan izin gangguan lingkungan.

Untuk mengantisipasi bau tidak sedap dari kotorang ayam, kata dia, pihaknya selalu rutin membersihkan kandang dan menyemprot kandang dengan obat penghilang bau. “Kalau lalat memang iya ada. Tapi, lalat itu kan tergantung musim. Tidak selalu karena ada kandang ayam di sini,” kata dia.

Lebih lanjut, dalam satu tahun biasanya peternakan di desa itu bisa panen sebanyak lima kali. Setiap panen, dia mengaku selalu membagikan hasil keuntungan dengan warga setempat.

Advertisement

“Kalau panen, biasanya per keluarga kami beri satu ekor ayam. Untuk kas RT dan musala juga kami sediakan,” ujar Sukadi.

Di desa tersebut ada sebanyak lima kandang ayam dengan berbagai ukuran dan beberapa pemilik. Ia mengaku hanya memiliki dua kandang dengan kapasitas sebanyak 7.000 ekor.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif