Persaingan penjualan produk kamera makin panas.
Solopos.com, SAN FRANCISCO — Produsen action camera Gopro memangkas sekitar 225 karyawannya atau 15% dari total 1.500 karyawan. Gopro juga menutup lini bisnis hiburannya. Langkah ini dilakukan menyusul persaingan produk kamera makin panas yang menyebabka keuntungan Gopro menurun.
Sebagaimana dikutip Reuters, Kamis (1/12/2016), yang dilansir Kantor Berita Antara, nilai saham Gopro naik 4,7% pada pembukaan perdagangan Rabu (30/11/2016).
Gopro dalam beberapa waktu terakhir mengalami perlambatan penjualan kamera karena pesaing menawarkan harga lebih murah. Tak hanya itu, aneka ponsel yang menambah fitur kamera di produknya membuat persaingan penjualan kamera kian terpengaruh.
Kasus penarikan 2.500 drone Karma yang belum lama diluncurkan juga mempengaruhi pendapatan Gopro. Beberapa langkah yang dilakukan untuk menyelamatkan Gopro yakni memangkas sekitar 225 karyawan, membatalkan lowongan dan menutup bisnis hiburan ,ereka.
Dengan pemangkasan 225 karyawan berarti menambah jumlah karyawan Gopro yang diputus hubungan kerja (PHK). Pada awal tahun ini, sekitar 7% karyawan Gopro dirumahkan.