Jatim
Senin, 5 Desember 2016 - 06:05 WIB

HIV/AIDS PONOROGO : Sudah 150 Warga Ponorogo Meninggal Akibat HIV/AIDS

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi HIV/AIDS (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

HIV/AIDS Ponorogo, sebanyak 150 warga meninggal dunia karena HIV/AIDS.

Madiunpos.com, PONOROGO — Sebanyak 450 warga Ponorogo tercatat mengidap Human Immunodeficiency Virus (HIV)/Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). Sebanyak 150 orang penderita di antaranya meninggal dunia.

Advertisement

Kepala Dinas KesehatanPonorogo, Rahayu Kusdarini, mengatakan total penderita HIV AIDS di Ponorogo hingga tahun 2016 ini ada 450 orang.

“Sebenarnya kasus HIV AIDS ini seperti fenomena gunung es, artinya masih banyak warga yang terjangkit tetapi belum terdata. Untuk itu, pemerintah mendeteksi sedini mungkin supaya penyebaran virus membahayakan ini tidak meluas,” kata dia kepada wartawan beberapa waktu lalu.

Dia mengatakan temuan baru kasus HIV setiap tahun juga meningkat. Data dari Dinkes Ponorogo, pada tahun 2013 ada 23 kasus baru, tahun 2014 sebanyak 52 kasus baru, tahun 2015 sebanyak 97 kasus baru, dan tahun 2016 hingga September ditemukan sebanyak 77 kasus baru.

Advertisement

“Kami terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai HIV/AIDS ini supaya penderita segera terdeteksi,” ujar dia kepada wartawan, beberapa hari lalu.

Irin, panggilan akrabnya, menyampaikan penderita HIV/AIDS di Ponorogo berasal dari berbagai usia, mulai dari balita, remaja, dewasa, hingga manula.

Cara penyebaran virus ini juga beragam, seperti hubungan seks, jarum suntik, tato, hingga penularan melalui air susu ibu (ASI).

Advertisement

“Ibu yang terdeteksi terjangkit HIV sebaiknya tidak memberikan ASI kepada anaknya. Ibu bisa menggantinya dengan susu formula,” ujar dia.

Lebih lanjut, petugas mengaku tidak bisa sembarangan melakukan pemeriksaan dan pemeriksaan biasanya dilakukan dengan proses ajakan. Namun penyuluhan terus dilakukan kepada masyarakat.

Dia berharap kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri semakin besar, terutama bagi warga yang berisiko tinggi dalam penularan penyakit ini.

Saat ini, tambah dia, pemeriksaan Voluntary Counseling and Testing (VCT) sudah dapat dilakukan di Puskesmas dan hasil pemeriksaan dijamin kerahasiaannya.

Advertisement
Kata Kunci : Hiv/aids Ponorogo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif