News
Senin, 5 Desember 2016 - 21:00 WIB

Dikritik Ahok, 28 Bus Zhongtong Tiongkok segera Mengaspal Jalur Transjakarta

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Bisnis)

Meski dikritik Ahok dan menjadi polemik, 28 bus Zhongtong asal Tiongkok datang dan segera dioperasikan di jalur Transjakarta.

Solopos.com, JAKARTA — Perusahaan Pengangkutan Djakarta (PPD) mendatangkan bus asal Tiongkok bermerek Zhongtong untuk beroperasi di jalur Transjakarta. Pengadaan bus ini bukan dilakukan oleh PT Transjakarta.

Advertisement

Dirut PPD Pande Putu Yasa mengatakan bus-bus tersebut merupakan bagian dari lelang rupiah per kilometer (Rp/km) yang dimenangkan perusahaan pelat merah tersebut pada 2013 silam.

“Total bus merek Zhongtong yang kami beli 59 unit. Untuk tahap pertama, sudah masuk di pelabuhan [Tanjung Priok] 28 unit. Ini tender lama, tetapi semua armadanya baru,” ujarnya di Balai Kota DKI, Senin (5/12/2016).

Tender yang dimaksud adalah PPD ditetapkan sebagai salah satu operator koridor I Transjakarta pada 2013. Dengan demikian, lanjut Pande, PT Transjakarta wajib membayar PPD dengan nilai Rp21.000/km. Armada yang digunakan untuk beroperasi di koridor Blok M-Kota tersebut berjenis gandeng (articulated).

Advertisement

Pande mengaku pengadaan 59 bus merek Zhongtong tersebut memang meleset jauh dari jadwal alias molor. Menurutnya, hal tersebut terjadi lantaran adanya masalah keuangan di internal PPD pada periode tersebut. “Kami baru sanggup melanjutkan pengadaan pada 2015 dan armada sendiri baru datang dari karoseri di Tiongkok bulan ini,” lanjutnya.

Pengadaan bus merek Zhongtong sendiri menjadi perdebatan di Ibu Kota setelah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menegaskan badan usaha milik daerah (BUMD) DKI tersebut dilarang membeli bus-bus asal Tiongkok lantaran sering mengalami masalah. Alhasil, PT Transjakarta kini hanya membeli bus-bus yang terdaftar sebagai agen pemegang merek (APM) a.l. Mercedez Benz, Volvo, Mitsubishi, dan Hino.

Menanggapi pernyataan Ahok, Pande menilai pengadaan bus-bus tersebut tidak melanggar aturan dan kontrak kerja antara PPD dan PT Transjakarta. Pasalnya, tender tersebut dimenangkan PPD jauh sebelum Ahok mengeluarkan pernyataan tak akan lagi membeli bus asal Tiongkok.

Advertisement

“Perjanjian kami dengan PT Transjakarta dulu tak mengikat merek. Lagi pula, besaran tarif Rp21.000/km jauh di bawah bus asal Eropa. Hitung-hitungan kami jika pakai Scania atau Mercy itu harganya bisa Rp35.000/km,” jelasnya.

Meski demikian, dia menjamin kualitas bus Zhongtong tersebut tak kalah dengan armada asal Eropa atau Jepang. PPD juga memastikan bus-bus baru tersebut sudah memenuhi standar pelayanan minimum (SPM) yang ditetapkan PT Transjakarta. SPM yang dimaksud a.l. memiliki empat titik CCTV, global positioning system (GPS), dan sensor pemadam kebakaran.

“Mesin yang digunakan merek Doosan asal Korea dan persenelingnya buatan Jerman. Karoserinya saja yang dilakukan di Tiongkok. Soal kualitas bisa diadu,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif