Jatim
Senin, 5 Desember 2016 - 18:05 WIB

BENCANA PONOROGO : Tanah Bergerak, Bangunan SDN 02 Tugurejo Terancam Ambrol

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penjaga SDN 02 Tugurejo, Yudi Purnanto, memperlihatkan retakan lantai sekolah karena tanah bergerak, Senin (5/12/2016). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Bencana Ponorogo, bangunan SDN 02 Tugurejo nyaris ambrol karena tanah bergerak.

Madiunpos.com, PONOROGO — Bangunan SD Negeri 02 Tugurejo di Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung, Ponorogo, nyaris ambruk karena tanah di bawahnya bergerak.

Advertisement

Satu ruang kelas di sekolah itu bahkan sudah tidak bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar karena lantainya sudah retak-retak.

Pantauan Madiunpos.com di SDN 02 Tugurejo, Senin (5/12/2016), beberapa bangunan di sekolah itu rusak parah. Dinding dan lantai di sekolah itu retak dan lantai keramiknya merekah.

Advertisement

Pantauan Madiunpos.com di SDN 02 Tugurejo, Senin (5/12/2016), beberapa bangunan di sekolah itu rusak parah. Dinding dan lantai di sekolah itu retak dan lantai keramiknya merekah.

Tidak hanya di dalam ruangan, di halaman sekolah juga terlihat tanah nyaris terbelah. Penjaga SDN 02 Tugurejo, Yudi Purnanto, mengatakan tanah bergerak di sekolah itu sudah terjadi sejak Kamis (1/12/2016), namun saat itu kerusakan yang ditimbulkan masih ringan.

Sehari setelahnya dinding mulai rusak hingga lantai merekah. Dia menyebutkan ada tiga ruang kelas dan ruang kepala sekolah serta ruang guru yang rusak karena peristiwa alam itu.

Advertisement

“Untuk ruang kepala sekolah juga mengalami kerusakan yang cukup parah, lantainya merekah dan membuat lantai keramik rusak,” jelas dia kepada Madiunpos.com, Senin.

Melihat kondisi tersebut, untuk sementara ruang kelas IV tidak digunakan kegiatan belajar mengajar. Aktivitas belajar mengajar dialihkan ke ruang kelas lain dengan sistem pembagian jam belajar.

“Kami takut bangunan roboh, jadi untuk sementara waktu kami tidak menggunakan ruang kelas IV,” kata dia.

Advertisement

Menurut Yudi, tanah di bawah bangunan sekolah itu bergerak setelah hujan yang terus menerus mengguyur wilayah Ponorogo dalam beberapa hari terakhir. Kondisi tanah yang labil membuat tanah bergerak hingga membuat bangunan sekolah rusak.

“Baru kali ini terjadi peristiwa seperti ini. Itu bangunan yang rusak baru dibangun pada 2015,” jelas dia.

Kerusakan karena bencana alam tersebut sudah dilaporkan ke Pemkab Ponorogo. Selain itu, UPTD Pendidikan juga telah melakukan pemantauan langsung kondisi itu.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif