Soloraya
Minggu, 4 Desember 2016 - 00:00 WIB

BENCANA WONOGIRI : Banjir dan Longsor Sebabkan 8 Rumah Warga Rusak

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi banjir di Wonogiri. (Istimewa)

Bencana Wonogiri berupa banjir dan tanah longsor terjadi di beberapa wilayah.

Solopos.com, WONOGIRI — Sejumlah bencana alam tanah longsor terjadi di wilayah Kabupaten Wonogiri, Sabtu (3/12/2016). Peristiwa tersebut menyebabkan kerusakan pada delapan bangunan rumah warga.

Advertisement

Peristiwa tersebut di antaranya terjadi di Jatiroto, Slogohimo dan Batuwarno. Di Jatiroto, bencana tanah longsor terjadi di Dusun Brenggolo, Sugihan dan semo, Desa Brenggolo. Peristiwa tanah longsor terjadi sekitar pukul 12.00 WIB setelah turun hujan cukup deras.
Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto, bencana tersebut berdampak langsung pada permukiman warga. Terdapat enam rumah di tiga dusun tersebut yang rusak akibat tertimpa material longsoran.
Rata-rata bangunan rumah warga mengalami kerusakan sedang, yaitu ambrolnya sebagian dinding rumah. Total kerugian materiil yang ditimbulkan sekitar Rp33,7 juta.

“Tidak ada korban jiwa maupun korban luka,” kata dia, Sabtu. Bambang mengatakan, pasca kejadian, hujan masih terus mengguyur di lokasi kejadian. Direncanakan kegiatan pemulihan lokasi bencana akan dilakukan Minggu (4/12) pagi.

Sekitar pukul 12.40 WIB tanah longsor terjadi di Padarangin, RT 003/RW 004, Slogohimo. Akibat bencana tersebut rumah kandang milik salah satu warga setempat roboh. Kerugian yang ditimbulkan sekitar Rp4 juta. “Upaya penanganan sudah dilakukan bersama warga,” kata dia. Sedangkan pada pukul 13.15 WIB juga terjadi tanah longsor di Gunungagung, Ronggojati, Batuwarno. Salah satu rumah warga setempat mengalami kerusakan akibat tertimpa material longsoran tanah. Kerugian yang ditimbulkan diperkirakan mencapai Rp6,5 juta.

Advertisement

Sementara itu pada Sabtu siang juga terjadi banjir di wilayah Bakalan, Gambirmanis, Pracimantoro. Genangan air muncul setelah terjadi hujan lebih dari tiga jam. Peristiwa tersebut berdampak pada 16 keluarga yang tinggal di wilayah setempat. Namun genangan air belum sampai memasuki rumah. “Ketinggian air bervariasi antara 20-50 sentimeter. Tidak ada korban jiwa maupun luka,” kata dia. Menurut Bambang genangan air tersebut terjadi akibat saluran air menuju luweng tidak lancar.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif