Lifestyle
Jumat, 2 Desember 2016 - 22:45 WIB

TIPS CINTA : Awas, Patah Hati Sebabkan Masalah Kesehatan

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi patah hati (Theodysseyonline.com)

Tips cinta mengungkapkan patah hati bisa menyebabkan masalah kesehatan serius.

Solopos.com, SOLO – Putus cinta memang menyakitkan. Kendati banyak orang berpikir sakit hati hanyalah masalah emosional, faktanya patah hati bisa menimbulkan masalah kesehatan cukup fatal.

Advertisement

Orang yang sulit move on dari sakit hati rentan mengalami sakit jantung. Dilansir Boldsky, Jumat (2/12/2016), berikut beberapa hal yang biasa dialami oleh seseorang yang patah hati:

1. Setelah putus cinta, pikiran Anda akan mengirimkan sinyal rasa sakit ke seluruh sistem tubuh Anda yang membuat Anda merasa seolah-olah seluruh tubuh Anda merasa sakit.

2. Anda mungkin merasa lemah karena tubuh Anda mengalami stres karena pikiran suram setelah putus cinta. Anda mungkin tidak merasa termotivasi untuk melakukan sesuatu untuk kurun waktu singkat.

Advertisement

3. Banyak penelitian menegaskan detak jantung melambat pada beberapa orang setelah putus cinta. Hal ini lebih baik untuk menghabiskan waktu dengan teman-teman, orang yang dicintai atau binatang peliharaan untuk membawa jantung kembali ke tingkat normal.

4. Depresi mungkin terjadi pada seseorang setelah patah hati. Sebuah keadaan putus asa dan kehilangan harapan berujung buruk pada orang yang mengalami putus cinta.

5. Beberapa orang bahkan mengalami kurang nafsu makan setelah putus cinta. Kehilangan minat makan bisa membuat satu cahaya kehilangan. Namun pada beberapa orang, makan secara emosional bisa menyebabkan kenaikan berat badan setelah putus cinta.

Advertisement

6. Beberapa orang juga bisa jatuh sakit setelah putus cinta. Beberapa orang mungkin kehilangan harga diri dan beberapa mungkin kehilangan minat dalam karier, studi, dan lainnya.

7. Insomnia adalah masalah lain yang mungkin terjadi pada mereka yang baru saja patah hati. Karena seseorang bisa saja terus menerus memikirkan masalah tersebut, dan sulit untuk tidur.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif