News
Jumat, 2 Desember 2016 - 10:10 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: Jl. Pakubuwono dan Alut Macet

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Solopos Hari Ini Jumat (2/12/2016)

Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini mengabarkan Jl. Pakubuwono dan Alut Macet karena digunakan pedagang Sekaten menggelar dagangan.

Solopos.com, SOLO — Arus lalu lintas di Jl. Pakubuwono dan jalan di seputar Alun-alun Utara (Alut) Keraton Solo macet setelah puluhan pedagang mendirikan tenda di tepi jalan dan trotoar menyambut Sekaten 2016, Kamis (1/12/2016).

Advertisement

Pantauan sekitar pukul 11.00 WIB, arus lalu lintas di Jl. Pakubuwono macet. Kendaraan roda empat maupun roda dua dari Jl. Slamet Riyadi tidak bisa melaju lancar karena cukup banyak pejalan kaki yang berjalan di badan jalan.

Para pejalan kaki tidak bisa memanfaatkan trotoar Jl. Pakubuwono karena telah dipenuhi lapak pedagang Sekaten. Sementara itu, arus lalu lintas di jalan seputaran Alut sisi utara juga macet.

Kendaraan roda empat maupun roda dua tidak bisa melaju lancar karena terhambat dengan keberadaan pedagang kerajinan gerabah yang mendirikan lapak di badan jalan.

Advertisement

Kendaraan juga susah melintas karena banyak kendaraan lain yang tiba-tiba berhenti di tengah jalan. Pemilik kendaraan berhenti karena ingin membeli barang milik pedagang.

Jl. Pakubuwono dan Alun-alun Utara macet karena pedagang Sekaten 2016 menjadi headline halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Jumat (2/12/2016). Selain itu, halaman Soloraya Solopos hari ini juga mengabarkan dua korban longsor Karanganyar belum ketemu, Exopetcon 2016, dan dampak banjir Sragen.

Simak cuplikan kabar halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Jumat:

BENCANA KARANGANYAR : 2 Korban Belum Ketemu, Basarnas Tambah Tim

Advertisement

Dua korban bencana longsor di Dukuh Tegalsari, Dusun Bulurejo, Desa Karangpandan, Kecamatan Karangpandan, Karanganyar, hingga hari ketiga atau Kamis (1/12/2016) belum ditemukan.

Ekskavator dan anjing pelacak dari Polres Karanganyar diperbantukan dalam pencarian tersebut, namun dua korban, yakni Gito Gimin atau Gito Martono dan Darmo atau Daliyem, belum ditemukan.

Pantauan  di lokasi kejadian, operator ekskavator kesulitan menuju wilayah longsor. Sementara itu, Basarnas sebagai koordinator operasi pencarian korban longsor memperluas area pencarian menjadi tujuh sektor dari semula hanya enam sektor. Tim di sektor tujuh terdiri dari dua petugas search and rescue (SAR).

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

Advertisement

EXOPETCON 2016 : Mengedukasi Masyarakat tentang Reptil

Dibandingkan satwa rumahan seperti kucing dan anjing, hewan peliharaan jenis reptil memang masih jarang digemari. Padahal, tidak sedikit reptil yang lebih gampang memeliharanya ketimbang kucing maupun anjing. Satwa reptil ini juga beragam jenisnya.

Kura-kura misalnya, cukup disediakan makanan di dalam kandang atau akuarium setiap harinya. Itu pun makanan yang cukup simpel dan murah, seperti sayur-sayuran.

Ular bahkan lebih gampang karena hanya makan sekali dan bisa bertahan hingga sebulan. “Kura-kura banyak yang suka karena mungkin lucu. Bahkan kami juga mengembangbiakkan sendiri,” jelas salah satu kolektor reptil, Sony, di atrium Hartono Mall Solo Baru, Kamis (1/12/2016) siang.

Advertisement

Sony adalah salah satu peserta acara Exotic Pets Exhibition and Contest (Exopetcon) 2016 di Hartono Mall Solo baru, Rabu (30/11/2016)-Minggu (4/12/2016).

Pameran itu menghadirkan ratusan reptil unik yang belakangan lagi ngetren, seperti leopard gecko, sugar glider, kadal, kura-kura, iguana, hingga ular.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

DAMPAK BANJIR SRAGEN : 2.796 Ha Terendam, Kerugian Capai Rp3 Miliar

Kerugian akibat bencana banjir yang melanda Sragen selama dua hari terakhir mencapai Rp2 miliar-Rp3 miliar. Kerugian tersebut berasal dari kerusakan tanaman padi dan palawija/hortikultura seluas 2.796 hektare di 11 kecamatan yang terendam banjir.

Sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat ada 1.226 rumah yang terendam. Rumah tersebut di empat kecamatan, yakni Masaran, Sragen, Sidoharjo, dan Sukodono. Data tersebut dihimpun BPBD dari laporan per kecamatan hingga Kamis (1/12/2016).

Advertisement

Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Tatag Prabawanto, saat dihubungi Kamis malam, menyampaikan kerugian Rp2 miliar-Rp3 miliar itu berasal dari sektor pertanian sementara rumah warga dianggap tidak ada kerugian kendati seribuan yang terendam di daerah terisolasi.

Sementara ketersediaan pupuk bersubsidi sudah tidak ada untuk melakukan penanaman kembali karena petani sudah memasuki musim tanam I sehingga distribusi pupuk sudah tersalurkan semua.

Simak selengkapnya: epaper.solopos.com/

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif