Soloraya
Jumat, 2 Desember 2016 - 12:00 WIB

Libur Akhir Tahun, Konsumsi BBM Soloraya Diprediksi Naik 10%

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bahan bakar minyak (Wahyu Darmawan/JIBI/Bisnis)

Konsumsi BBM di Soloraya diperkirakan naik 10%.

Solopos.com, SOLO — Pertamina memprediksi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) pada libur sekolah, Natal 2016, dan Tahun Baru 2017, untuk wilayah Soloraya naik 10%. Sedangkan kebutuhan elpiji diperkirakan hanya naik 4%.

Advertisement

Sales Executive Ritel Wilayah Soloraya Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV Jateng-DIY, Muhammad Rasyid, mengungkapkan penambahan konsumsi saat akhir tahun biasanya tidak terlalu banyak, tidak seperti saat Lebaran.

Perkiraan penambahan konsumsi ini berdasarkan evaluasi yang dilakukan pada tahun sebelumnya. Namun meski begitu, apabila ada kenaikan konsumsi yang melebihi prediksi, Pertamina siap menyuplai BBM.

Advertisement

Perkiraan penambahan konsumsi ini berdasarkan evaluasi yang dilakukan pada tahun sebelumnya. Namun meski begitu, apabila ada kenaikan konsumsi yang melebihi prediksi, Pertamina siap menyuplai BBM.

Dia mengungkapkan rata-rata konsumsi premium 1.800 KL/hari sedangkan solar 800 KL/hari. Menurut dia, di Soloraya ada sekitar 10 SPBU yang tidak lagi menjual premium tapi kebanyakan ada di Solo. Meski begitu, dia mengaku belum ada keluhan mengenai sulitnya membeli premium karena telah banyak yang beralih ke pertalite.

“Penambahan pasokan dilakukan untuk seluruh jenis BBM, subsidi maupun nonsubsidi. Pertamina telah memiliki pola RAE [regular, alternative, and emergency] untuk pendistribusian sehingga tidak akan ada kendala distribusi meski cuaca tidak mendukung,” ungkap Rasyid saat ditemui di Sangkrah, Kamis (1/12/2016).

Advertisement

“Khusus di tol Pejagan-Pemalang akan dioperasikan SPBU mobile untuk mengantisipasi kejadian seperti Lebaran lalu, terutama di Brexit,” kata dia.

Rasyid mengatakan tidak ada SPBU yang tutup selama banjir melanda Soloraya sejak Senin (28/11/2016). Menurut dia, jalan di depan SPBU ada yang terendam tapi layanan ke masyarakat tetap dilakukan.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan pertamax turbo mulai masuk ke Solo dan telah dilayani di 10 SPBU. Pertamax turbo ini menggantikan pertamax plus dan dijual dengan harga Rp8.800/liter.

Advertisement

Sales Executive Elpiji Soloraya, Uki Atma Nagara, mengatakan bulan ini akan ada tambahan alokasi elpiji 3 kg sekitar 4% dari alokasi normal. Penambahan ini diperkirakan aman karena selama ini masih banyak tabung gas melon di gudang agen dan pangkalan.
“Namun apabila ada kekurangan, Pertamina akan melakukan penambahan distribusi,” kata Uki.

Lebih lanjut, dia mengatakan Bright Gas 5,5 kg semakin diminati. Penjualan gas nonsubsidi ini telah menembus 5.000 tabung pada November. Grafik ini terus meningkat sejak Agustus. Inspeksi mendadak dan kerja sama yang dilakukan dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo dinilai cukup efektif untuk menggugah kesadaran masyarakat tidak menggunakan elpiji subsidi.

Wakil Ketua Bidang Elpiji Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Solo, Budi Prasetyo, menyampaikan selama musim hujan ini konsumsi elpiji masyarakat menurun sekitar 25%. Oleh karena itu, tambahan yang dilakukan sekitar 3%-6% pada November masih banyak tersisa di gudang agen dan pangkalan.

Advertisement

“Pasokan elpiji Natal dan Tahun Baru aman, biasanya ada tambahan konsumsi sekitar 10% tapi karena ini di gudang agen dan pangkalan masih ada, jadi penambahan elpiji di bulan ini diperkiran tidak banyak,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif