Jogja
Jumat, 2 Desember 2016 - 17:29 WIB

BENCANA GUNUNGKIDUL : Listrik Sudah Nyala, tapi Jalan Ambles Belum Ditangani

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi terkini di jalan ambles di Dusun Jono, Desa Tancep, Ngawen, Jumat (2/12/2016). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Bencana Gunungkidul berakibat listrik mati hingga dua hari

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Jalan ambles di Dusun Jono, Desa Tancep, Ngawen tidak hanya memutus akses jalan di sekitar lokasi. Sebab peristiwa itu juga sempat memutus aliran listrik di dusun tersebut selama dua hari.

Advertisement

Putusnya aliran listrik tidak lepas karena rusaknya jaringan instalasi milik PLN di sekitar lokasi. Namun demikian, padamnya listrik ke rumah-rumah warga sudah bisa teratasi sejak Kamis (1/12/2016) malam.

“Kalau ditotal listrik padam selama dua hari,” kata Susanto, salah seorang warga Desa Tancep, Ngawen kepada wartawan, Jumat (2/12/2016).

Dia menjelaskan, putusnya aliran listrik dikarenakan ambruknya tiang listrik milik PLN di sekitar jalan ambles. Akibatnya kabel yang menghubungkan listrik ke rumah-rumah warga putus sehingga untuk sementara waktu aliran dihentikan demi keselamatan.

Advertisement

“Begitu ambruk, PLN langsung memutus aliran listrik dan melakukan upaya perbaikan. Adapun caranya dilakukan dengan memindah tiang listrik dari sisi timur jalan [di lokasi jalan ambles] ke sisi barat yang dirasa lebih aman,” ungkapnya.

Hal senada diungkapkan oleh Sukardi, Tokoh Masyarakat di Desa Tancep. Menurut dia, amblesnya jalan kabuapten di Dusun Jono sempat memutuskan aliran listrik ke rumah-rumah warga. Hanya saja, masalah tersebut sudah diselesaikan oleh PLN sehingga aliran listrik kembali lancar dan bisa disalurkan ke rumah warga.

“Padamnya listrik berlansung selama dua hari satu malam, tapi sejak Kamis malam sudah hidup lagi,” katanya.

Advertisement

Meski aliran listrik sudah kembali lancar, dia pun berharap agar jalan yang ambles bisa segera diperbaiki. Pasalnya, selain mengganggu aktivitas warga, kerusakan tersebut bertambah parah seiring dengan hujan yang terus turun.

“Kami takut kalau dibiarkan akan makin parah. Sebagai buktinya, kerusakan itu sudah mencapai hampir dua meter amblesnya,” imbuhnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Gunungkidul Eddy Praptono menegaskan kesiapannya untuk memerbaiki sejumlah fasilitas dan ruas jalan yang rusak akibat cuaca ekstrem. Untuk perbaikan, sudah disiapkan anggaran swakelola sekitar Rp2 miliar.

“Dana ini tidak hanya untuk perbaikan di jalan di Desa Tancep, tapi juga untuk kerusakan lain seperti yang di Desa Tambakromo, Ponjong,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif