Jogja
Kamis, 1 Desember 2016 - 01:40 WIB

PENDAPATAN DAERAH GUNUNGKIDUL : Jalan Tikus Picu Kebocoran Retribusi

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi Uang Logam (Okezone)

Terdapat sejumlah jalan tikus yang tersebar di jalur jalan menuju objek wisata.

Harianjogja.com, WONOSARI– Jalan tikus bertebaran di jalur menuju objek wisata pantai di Gunungkidul. Keberadaan jalan tikus tersebut ditengarai sebagai salah satu penyebab kebocoran retribusi objek wisata.

Advertisement

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Gunungkidul Saryanto mengatakan, terdapat sejumlah jalan tikus yang tersebar di jalur jalan menuju objek wisata. Jalan tikus itu antara lain berada di kawasan wisata menuju pantai-pantai di Kecamatan Tanjungsari.

Selain itu, jalan tikus juga ditemukan menuju Pantai Ngobaran dan Ngrenehan di Kecamatan Saptosari. Jalan tikus tersebut kata dia, kerap dilintasi wisatawan menuju objek wisata tanpa membayar retribusi. “Wisatawan biasanya memanfaatkan menggunakan jalur-jalur alternatif itu,” ungkap Saryanto, Rabu, (30/11).

Keberadaan jalur tikus tersebut turut andil dalam kebocoran retribusi wisata di Gunungkidul. Lantaran pemerintah tidak dapat memaksimalkan pemungutan retribusi. Ke depan kata dia, pemerintah akan menempatkan sejumlah petugas untuk berjaga di sejumlah jalan tikus tersebut. “Nanti biar ditempatkan petugas, jadi kalau ada yang lewat di situ bisa dialihkan ke jalur utama dengan membayar retribusi,” tuturnya lagi.

Advertisement

Peran warga setempat di kawasan wisata menurutnya sangat membantu menekan kebocoran retribusi dengan mencegah wisatawan melintas di jalan tikus. Sebab, warga setempatlah yang tahu persis di titik-titik mana saja jalan tikus bertebaran.

Ditambahkan Saryanto, pemerintah saat ini tengah berupaya menggenjot pendapatan dari sektor retribusi wisata. Sebab hingga akhir November ini, total pendapatan dari sektor wisata baru mencapai Rp19 miliar lebih. Padahal pemerintah bersama DPRD pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) perubahan telah menetapkan target pendapatan dari retribusi wisata tahun ini senilai Rp23 miliar lebih.

Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPRD Gunungkidul Purwanto mengatakan, pemerintah sangat mungkin memaksimalkan pendapatan daerah dari sektor wisata. “Asalkan pengelolaan wisata diserahkan ke pihak ketiga. Tidak seperti sekarang dikelola pegawai pemerintah yang terjadi justru banyak kebocoran,” tegas Purwanto.

Advertisement

Kebocoran retribusi wisata di Gunungkidul berkali-kali ditemukan. Mulai dari operasi tangkap tangan petugas kepolisian terhadap petugas pemungut retribusi yang melakukan pungutan liar hingga modus kebocoran retribusi dengan modus penggunaan tiket masuk objek wisata secara berulang-ulang.

Bupati Gunungkidul Badingah mengatakan, pemerintah saat ini tengah mengkaji kemungkinan pengelolaan retribusi wisata oleh pihak ketiga. Baik dari sisi aturan maupun kesiapan pemerintah merealisasikannya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif