SOLOPOS.COM - Yanti, warga Dusun Butulan Baru, Desa Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, mengecek kondisi rumahnya pascatembok pengaman di dekat rumahnya ambrol karena longsor. Foto diambil pekan lalu. (Iskandar/JIBI/Solopos)
Longsor Sukoharjo terjadi di Kartasura.
Solopos.com, SUKOHARJO – Korban tanah longsor di Dusun Butulan Baru, Desa Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo meminta pihak berwenang memperbaiki talut Sungai Pijilan yang longsor.
“Ini memang sudah ada bantuan dana Rp2 juta, tapi kalau unntuk memperbaiki talut jelas masih kurang. Karena beberapa waktu lalu saya memanggil tukang, katanya paling tidak harus ada dana Rp15 juta. Itu pun saya masih harus memberi makan kepada tukang,” ujar salah satu warga Butulan Baru yang terkena longsor, Yanti, 57, ketika dihubungi melalui telepon selulernya, Rabu (30/11/2016).
Sebelumnya diberitakan, tiga rumah di Dusun Butulan Baru, Desa Makamhaji, rusak setelah talut dan fondasi rumah bagian belakang mereka tergerus air Sungai Pijilan. Pagar sepanjang kira-kira 15 meter di Kompleks Perumahan Kreasi Pajang Indah juga ambrol.
Yanti menambahkan kerusakan talut dan pagar di dekat rumahnya semakin parah karena pada Selasa (29/11/2016) lalu, pagar rumahnya juga ambrol diterjang air hujan dari kampung.
Korban tanah longsor lainnya yang bekerja sebagai penjual bakso, Eko, 25, mengatakan saat ini terpaksa memasak di teras rumah tetangga karena dapur dan kamar mandi rumahnya hilang terkena longsor.
Kepala Desa Makamhaji, Kartasura, Zaenuri mengatakan uang yang diberikan kepada korban tanah longsor di Makamhaji tersebut sebagai rasa peduli desa terhadap warga.
“Kami juga sudah melapor kejadian ini ke kecamatan dan ke BPBD di Sukoharjo. Laporan ini kami buat agar pemerintah kabupaten mengetahui adanya tanah longsor di wilayah kami,” ujar dia.