Jateng
Kamis, 1 Desember 2016 - 09:50 WIB

HARGA KEBUTUHAN POKOK : Kedelai Impor di Kudus Capai Rp7.200/Kg

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kedelai (Westchasesmiles.com)

Harga kebutuhan pokok jenis kedelai di Kudus mencapai Rp7.200/kg.

Semarangpos.com, KUDUS — 30/11 (Antara) – Harga jual kedelai impor di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng), pekan ini, mengalami kenaikan. Harga kebutuhan pokok yang juga bahan baku temped an tahu itu menjadi Rp7.200/kg. Angka itu naik Rp300/kg dibandingkan dengan harga jual sebelumnya yang hanya Rp6.900/kg.

Advertisement

“Akhir Oktober 2016 memang sempat naik bertahap dari Rp6.650/kg menjadi Rp6.900/kg. Kemudian, pekan ini naik lagi menjadi Rp7.200/kg,” kata Ketua Primer Koperasi Tahu-Tempe Indonesia (Primkopti) Kabupaten Kudus Amar Ma’ruf di Kudus, Rabu (30/11/2016).

Kenaikan harga komoditas impor tersebut, katanya, dipicu karena negara pemasoknya sedang mengalami kelangkaan stok kedelai. Informasinya, lanjut dia, negara pemasok mengalami gagal panen, sehingga mendongkrak harga jual di pasaran. Sementara mayoritas pengrajin tahu dan tempe di Tanah Air, termasuk di Kudus sangat bergantung pada komoditas impor tersebut.

Imbas tersebut, akhirnya berdampak pada stok kedelai impor yang dimiliki sejumlah agen penjual kedelai di berbagai daerah, termasuk di Semarang dan Surabaya. Sepanjang pasokan dari Negara Amerika belum normal, dia memprediksi, harga jual kedelai di Kudus dan sekitarnya masih bisa terdongkrak naik.

Advertisement

Bahkan, lanjut Ma’ruf, pengalaman sebelumnya harga melonjak hingga Rp9.000/kg bisa terulang kembali. Apalagi, jelas Ma’ruf, pengusaha tahu dan tempe sangat bergantung pada komoditas impor, sedangkan produksi lokal belum mampu memenuhi kebutuhan pasar.

Pekan ini, ungkap dia, pasokan kedelai lokal sudah habis, sedangkan daerah pemasok yang menjadi langganan juga belum menunjukkan tanda-tanda siap panen. Ia mengatakan, sesuai pengalaman sebelumnya, setiap akhir tahun yang pasokan kedelai lokal yang biasanya diterima dari Kabupaten Grobogan.

Sementara daerah lain yang menjadi langganan pemasok kedelai lokal, di antaranya dari Kabupaten Jember, Bali, dan Purworejo. Meskipun harga jual kedelai impor mengalami lonjakan, permintaan masih cukup stabil. “Permintaan kedelai impor dalam sehari berkisar 15-20 ton per hari,” ujarnya.

Advertisement

Sementara stok yang tersedia di gudang Primkopti Kudus saat ini tercatat sebanyak 80 ton. Adapun jumlah pengusaha tahu dan tempe di Kabupaten Kudus diperkirakan mencapai 300-an pengusaha yang tersebar di sejumlah kecamatan.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif