News
Kamis, 1 Desember 2016 - 17:10 WIB

Dituding Pegang Paha Gadis, Begini Klarifikasi Bupati Purwakarta

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dedi Mulyadi (Twitter @DediMulyadi71)

Bupati Purwakarta dibully netizen usai mengunggah foto memegang paha seorang gadis.

Solopos.com, PURWAKARTA – Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi ramai diperbincangkan publik seusai mengunggah foto dirinya bersama seorang anak perempuan berjilbab di akun Twitter pribadinya @DediMulyadi71, Selasa (29/11/2016).

Advertisement

Dalam foto itu, Dedi Mulyadi seolah memegang paha remaja perempuan berjilab tetapi memakai celana jin robek-robek. “Cing dulur sadaya, leu model fashion ti peradaban naon? (Hai saudara-saudara sekalian, ini model fashion dari zaman apa?),” tulis Dedi Mulyadi di akun Twitter @DediMulyadi71.

Kicauan Dedi Mulyadi dibully netizen (Twitter @DediMulyadi71)

Advertisement

Kicauan Dedi Mulyadi dibully netizen (Twitter @DediMulyadi71)

Foto unggahannya itu justru dibanjiri komentar dari pengguna Internet (netizen). Beberapa netizen mengecam tindakannya yang dinilai merupakan tindakan bullying.

“Anda @DediMulyadi71 tidak sedang melindungi anak pak. Anda membuat anak trauma sekaligus membiasakan orang dewasa pegang2 paha anak,” kritik pengguna Twitter @iimfahima.

Advertisement

Senada dengan dua komentar sebelumnya, pengguna Twitter @gus_pre pun menyayangkan tindakan Bupati Purwakarta itu, “@DediMulyadi71 ndak perlu fotonya diliatin full gitu kang. Kasihan mental anaknya. Terdakwa aja mukanya gak diliatin ke publik kok.

Setelah kicauannya menuai banyak kritikan dari netizen, Dedi Mulyadi langsung memberi klarifikasi atas tindakannya itu. Dalam serentetan kicauannya, ia menjelaskan jika saat itu dirinya tengah melakukan inspeksi pelaksanaan program vokasional yang mengharuskan pelajar Purwakarta untuk membantu orang tua mereka bekerja di wilayah Desa Sukatani, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta.

Di tengah pekerjaannya, Dedi mendapati seorang anak yang berstatus sebagai siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang mengendarai kendaraan bermotor. Tapi, anak itu justru menangis saat Dedi menanyai mengapa ia tidak membantu orang tuanya.

Advertisement

Dedi lalu melihat pakaian anak itu yang dinilai tidak pas dikenakan, “saya melihat pakaian anak tersebut tdk selaras, ke atas mengenakan kerudung tapi ke bawah mengenakan ripped jeans (celana jeans sobek-sobek),” tulis Dedi Mulyadi di akun Twitter @DediMulyadi71, Rabu (30/11/2016).

Lebih lanjut Dedi menuturkan jika dirinya tidak menyentuh paha anak itu seperti yang ramai diperbincangkan netizen. Dedi berdalih ingin menjelaskan ketidaksesuaian pakaian yang dikenakan anak tersebut. “Tangan saya kemudian menunjukan ke aarah celana anak itu untuk diketahui oleh guru, Kepsek, Kadisdik, dan warga sekitar yang turut serta bersama saya,” terang Dedi.

Setelah memberikan klarifikasi, Dedi Mulyadi lalu meminta maaf jika kicauannya telah menyinggung perasaan banyak orang. “Apabila langkah saya memposting kejadian yang bertujuan untuk pendidikan pelajar Purwakarta tersebut dianggap keliru, maka saya meminta maaf dan akan menghapus postingan tersebut,” tuturnya. (Chelin Indra Sushmita/JIBI/Solopos.com)

Advertisement

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif