Jateng
Rabu, 30 November 2016 - 13:50 WIB

ROB SEMARANG : PT Pelindo III Janji Segera Tangani Rob di Tanjung Emas

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pelindo III Goes to Campus di Hall FPIK, Kampus Undip Tembalang, Kota Semarang, Jateng, Senin (28/11/2016). (Undip.ac.id)

Rob yang menggenangi kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang menjadi perhatian PT Pelindo III .

Semarangpos.com, SEMARANG – Direktur Teknik Teknologi Informasi dan Komunikasi PT Pelindo III (Persero), Husein Latief, mengatakan bahwa PT Pelindo III akan segera menangani masalah penurunan tanah dan rob atau limpasan air laut ke daratan yang melanda kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.

Advertisement

Janji penanganan rob di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang itu disampaikan Husein Latief pada acara Pelindo III Goes to Campus yang digelar PT Pelindo III di Hall Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Kampus Undip Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Senin (28/11/2016).

“Ada beberapa hambatan yang dihadapi, yakni banjir rob menghambat pelayanan jasa kepelabuhanan serta mempercepat kerusakan fasilitas pelabuhan akibat pengaruh air laut yang korosif. Kecenderungan meningkatnya air pasang dan penurunan muka tanah,” ujarnya seperti dikutip laman resmi Undip.

Di kampus perguruan tinggi negeri di Kota Semarang itu, ia juga mengungkapkan bahwa PT Pelindo III telah melakukan peninggian dermaga demi menjauhi jangkauan air rob. Selain itu, ia mengatakan bahwa PT Pelindo III telah bekerja sama dengan Puslitbang Sumber Daya Air (Pusair) Bandung dalam penyelesaian masalah rob di Tanjung Emas.

Advertisement

“Kami telah menunjuk Pusair Bandung untuk melaksanakan studi penanganan banjir Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dengan tujuan menyusun konsep desain sistem polder untuk melindungi fasilitas pelabuhan terhadap peningkatan muka air laut dan penurunan muka tanah yang terintegrasi dengan sistem pengendalian banjir kota Semarang” paparnya di kampus Undip Semarang itu.

Sementara itu, pakar Aquakultur Undip Prof Budi Payitno yang juga menjadi pembicara mengatakan bahwa perlindungan sumber daya maritim perlu terus dilakukan. Hal tersebut mengingat sumber daya maritim merupakan sumber kedaulatan, penghidupan, pendapatan negara dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

“Perlindungan harus segera diikuti dengan penatalaksanaan, yang terus menerus dievaluasi sehingga memberikan dampak positif bagi pendapatan negara, kesejahteraan masyarakat, kemandirian dan keberlanjutan. Konflik kepentingan dan perbedaan sudut pandang merupakan hal biasa, sepanjang untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara harus didukung dan disempurnakan seperlunya” ucap Budi Payitno. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif