Soloraya
Rabu, 30 November 2016 - 07:00 WIB

BANJIR SUKOHARJO : DPU Sebut Genangan Depan Pemkab Bukan Karena City Walk

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Banjir di sekitar Pemkab Sukoharjo,Selasa (29/11/2016). (Facebook)

Banjir Sukoharjo terjadi sejak Senin (28/11/2016) malam.

Solopos.com, SUKOHARJO — Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Sukoharjo, Suraji mengatakan sedang menginventarisasi infrastruktur yang rusak akibat banjir Sukoharjo.

Advertisement

Dia juga menyatakan genangan air di halaman Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo bukan akibat pembangunan city walk karena setiap pembangunan memiliki dampak. Pembangunan city walk menjadi salah satu faktor penyebab genangan air di halaman kantor pemerintahan itu.

Pernyataan Suraji disampaikan kepada wartawan, Selasa (29/11/2017). “Kondisinya sudh luar biasa. Curah hujan Senin malam diatas 110 milimeter sehingga menyebabkan genangan di mana-mana termasuk di halaman Kantor Pemkab Sukoharjo,” katanya.

Mantan Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sukoharjo menilai apabila penyebab genangan air akibat pembanguna city walk maka hanya di halaman Kantor Pemkab Sukoharjo. Namun, ujarnya, genangan air terjadi di mana-mana.

Advertisement

“Ada lima kecamatan yang terdampak akibat hujan dengan intensitas tinggi. Hasil rakor dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah [BPBD] tadi disebutkan lima kecamatan terdampak adalah Kecamatan Bendosari, Grogol, Sukoharjo, Mojolaban dan Polokarto.”

Sekitar Saluran

Lebih lanjut dijelaskannya, jika saluran air di Jalan Jenderal Sudirman Sukoharjo jelek maka genangan hanya di sekitar saluran.

Advertisement

“Riil, genangan air ada di mana-mana berarti penyebabnya curah hujan tinggi bukan akibat pembangunan city walk. Saya sendiri melihat Senin malam sekitar pukul 20.00 WIB ketinggian air di Jalan Jenderal Sudirman, Sukoharjo sekitar 50 sentimeter. Pintu air sudah dibuka tetapi volume air luar biasa sehingga genangan terjadi di mana-mana,” katanya didampingi Kabid Bina Marga DPU Sukoharjo, Jumadi.

Diakuinya kegiatan pembanguna city walk menjadi salah satu penyebab karena masih ada penyangga cor yang berdiri di saluran air. “Bisa jadi penyangga cor tersebut tersangkut sampah sehingga mengakibatkan aliran air tak lancar. Di mana pun pembangunan akan berdampak tergantung kondisi karenanya perlu ada analisis dampak lingkungan [Amdal]. Yang jelas air saluran city walk mengalir lancar.”

Pada bagian lain, Suraji mengatakan masih mendata kerusakan infrastruktur jalan, jembatan dan sebagainya akibat genangan air.

“Kondisi jalan bisa dipastikan berdampak sehingga perlu perbaikan. Kami sudah berkoordinasi dengan petugas di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) DPU Sukoharjo di daerah terdampak banjir seperti Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Polokarto, Bendosari dan Mojolaban untuk melakukan pendataan. Fokus pada pendataan infrastruktur tanggungjawab Pemkab Sukoharjo seperti drainase, jalan, talut, jembatan dan sebagainya.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif