Soloraya
Selasa, 29 November 2016 - 19:39 WIB

Tanggul Darurat Kali Taling di Weru Sukoharjo Jebol

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sukoharjo kota banjir, Senin (28/11/2016) malam (Nicoulus/JIBI/Solopos)

Akibat banjir, tanggul darurat Kali Taling di Weru, Sukoharjo, jebol.

Solopos.com, SUKOHARJO — Tanggul Kali Taling di Desa Tawang, Kecamatan Weru, Sukoharjo, kembali jebol diterjang derasnya air sungai pada Senin (28/11/2016) malam. Pembangunan tanggul darurat diinisiasi Pemerintah Desa (Pemdes) melalui pengeluaran belanja mendahului Anggaran Pendapatan Belanja (APB) Desa.

Advertisement

Ketua Badan Pemberdayaan Desa (BPD) Tawang, Kecamatan Weru, Risal, mengatakan kekhawatiran warga atas tanggul Kali Taling bakal kembali jebol terbukti. Hujan lebat dengan intensitas tinggi membuat air sungai meluap dan menerjang tanggul darurat. Imbasnya, ratusan hektare sawah kembali terendam banjir.

“Tanggul darurat yang dibangun warga menggunakan kantong berisi tanah jebol sekitar pukul 18.00 WIB. Air sungai langsung menggenangi lahan persawahan di Desa Tawang dan Ngreco,” kata dia, saat dihubungi Solopos.com, Selasa.

Lantaran tanggul darurat jebol, Pemdes Tawang dan BPD Tawang melakukan pertemuan untuk membahas anggaran pembangunan tanggul darurat. Dalam pertemuan itu, Pemdes Tawang dan BPD Tawang sepakat anggaran pembangunan tanggul darurat berasal dari pengeluaran belanja mendahului APB Desa.

Advertisement

Tanggul yang jebol kembali dipasang karung berisi tanah yang ditata secara rapi setinggi sekitar 6 meter. “Kami berharap tak terjadi hujan lebat dengan intensitas tinggi karena tanggul darurat hanya bersifat sementara. Warga bergotong royong membangun tanggul darurat agar air sungai tak mengalir ke sawah,” ujar dia.

Risal berkoordinasi dengan Pemdes Tawang untuk memantau kondisi tanggul darurat saat turun hujan. Warga setempat turut memantau ketinggian air sungai setiap saat. Mereka waswas tanggul darurat kembali jebol lantaran tak kuat menahan derasnya aliran air sungai.

Solusi alternatifnya, lanjut Risal, tanggul yang jebol dibangun secara permanen oleh instansi terkait. Perbaikan tanggul yang jebol harus segera dilakukan lantaran mengancam kelangsungan hidup para petani. “Para petani bakal waswas selama musim penghujan jika tanggul yang jebol tak kunjung dibangun secara permanen.”

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif