Singapura, Israel, dan Kiribati masuk daftar 10 negara paling aman untuk berkendara.
Solopos.com, SOLO – Menurut catatan World Health Organization (WHO) negara berkembang memiliki angka kematian di jalan raya yang lebih tinggi. Sebagian besar disebabkan oleh infrastruktur jalan yang kurang memadai, standar keamanan kendaraan yang buruk, dan penerapan hukuman bagi pengendara tidak ketat.
Sedangkan negara-negara besar memiliki instrumen yang cukup memadai dalam mengatur keselamatan di jalan. WHO dalam WHO Global Status Report on Road Safety 2015 mencatat setidaknya ada sejumlah negara mapan yang memenuhi standar ini.
Sebagaimana dilansir dari Autoguide, inilah 10 negara paling aman untuk berkendara;
Sebagaimana dilansir dari Autoguide, inilah 10 negara paling aman untuk berkendara;
Menurut laporan WHO, Negara Mikronesia memiliki jalanan paling aman di dunia dengan 1,9 kematian di jalan per 100.000 orang dan hanya 2 kematian sepanjang 2015.
Swedia adalah yang paling aman kedua di dunia dengan rasio 2,8 kematian per 100.000 orang. Diperkirakan 272 kematian di jalan sepanjang 2015. Menurut WHO, hal ini disebabkan hukum mengemudi dalam keadaan mabuk yang ketat dan standar keselamatan kendaraan yang tinggi.
Menurut WHO, negara yang terletak di Italia ini hanya 3,2 kematian jalan per 100.000 orang. Di mana hanya satu orang saja yang meninggal dunia di jalan raya selama 2015.
Swiss berada di posisi kelima dari daftar jalanan teraman dengan kematian 3,3 kendaraan per 100.000 orang. Swiss memiliki sekira 269 total kematian jalan pada tahun 2015.
Belanda dengan rasio 3,4 kematian per 100.000 orang. Pada 2015, WHO memperkirakan Belanda memiliki 574 kematian di jalan.
Denmark dan Republic of Maldives berada di peringkat 7. WHO melaporkan hanya 3,5 kematian jalan per 100.000 orang untuk kedua negara. Dilaporkan di Denmark, sekira 196 kematian di jalan sepanjang 2015.
Singapura dan Israel duduk bersama di posisi 8. Menurut WHO, diperkirakan Singapura menunjukkan 3,6 kematian jalan per 100.000 orang. Sedangkan Israel dengan rasio 3,6 kematian jalan per 100.000 orang. Laporan ini menunjukkan sekira 197 kematian di jalan sepanjang 2015. WHO melaporkan juga hukum mengemudi dalam keadaan mabuk, kecepatan, dan kursi anak di Singapura tidak memadai.
Spanyol mendarat di nomor 9 dari daftar jalan raya teraman dengan 3,7 kematian per 100.000 orang. Perkiraan WHO ada total 1.730 kematian jalan di Spanyol sepanjang 2015. WHO menganggap hukum mengemudi dalam keadaan mabuk di Spanyol tidak memadai.
Di posisi paling buncit ada Norwegia dengan rasio 3,8 kematian per 100.000 orang. Menurut perkiraan WHO, ada total 192 jiwa yang meninggal di jalan raya di seluruh Norwegia pada 2015. WHO menganggap hukum menggunakan helm Norwegia belum memadai.