Sport
Senin, 28 November 2016 - 16:20 WIB

Melihat Keberanian Pembalap Muda Mario Suryo Aji dalam Honda Dream Cup 2016

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mario Suryo Aji, juara umum kelas Pemula kategori Honda bebek 125 cc di Seri terakhir Honda Dream Cup 2016, di Gor Satria Purwokerto, Jawa Tengah, Minggu (27/11/2016). (Irwan A. Syambudi/JIBI/Harian Jogja)

Honda Dream Cup 2016 menjadi ajang unjuk gigi pembalap muda Mario Suryo Aji,

Harianjogja.com, PURWOKERTO – “Muda tapi pemberani” kata itulah yang diucapkan dan dicamkan seorang bocah bernama Mario Suryo Aji, 13, saat berkomentar tentang pembalap idolanya, Marc Marques. Keberanian yang ditirunya dari juara Moto GP 2016 itu juga seolah melekat pada dirinya, yang juga merajai balapan tiga kelas pemula di Honda Dream Cup 2016.

Advertisement

Pakaian balap terusan yang nampak kebesaran dikenakan Mario, telah dilepasnya sebatas perut. Keringatnya masih bercucuran usai melahap 12 lap balapan kelas pemula kategori Honda CBR 150 R di seri terkahir kejuaraan balap motor yang diselengarakan di Gor Satria Purwokerto, Jawa Tengah, pada Minggu  (27/11/2016) siang.

Tanpa ada kesulitan berarti, dia berhasil merengkuh podium pertama dengan mendahului 15 pembalap lainya. Raut kebahagianya jelas terpancar dari wajah bocah kelas VI ini, saat berada di tenda khusus pembalap tim Honda Sidrap MPM Honda KYT Nisin IRC Trijaya. Dia nampak berbincang dengan beberapa rekan pembalap satu timnya dengan sesekali tersenyum bahagia.

Advertisement

Tanpa ada kesulitan berarti, dia berhasil merengkuh podium pertama dengan mendahului 15 pembalap lainya. Raut kebahagianya jelas terpancar dari wajah bocah kelas VI ini, saat berada di tenda khusus pembalap tim Honda Sidrap MPM Honda KYT Nisin IRC Trijaya. Dia nampak berbincang dengan beberapa rekan pembalap satu timnya dengan sesekali tersenyum bahagia.

Namun tiba-tiba air muka kegembiraanya berubah menjadi tegang tatkala ditanya peluangnya di dua balapan berikutnya. Dalam dua balapan yang akan dia jalani dari kategori yang berbeda itu, dia memiliki kesempatan besar untuk menjadi juara umum.

Kesempatan itu terbuka lebar sebab dia berhasil mengumpulkan poin tertinggi di masing-masing kategori. “Saya minimal harus harus finish di tiga besar dan lima besar supaya jadi juara umum,” ungkap bocah dari Kabupaten Magetan ini.

Advertisement

Mario lalu melakukan persiapan, mengenakan baju balapnya kembali yang semula di lepas sebagian. Dia berjalan menuju tunggangannya. Mekanik yang sedang mengecek kesiapan kuda besi tungangan Mario mengatakan telah mengganti ban, yang semula khusus untuk kondisi kering menjadi ban kondisi basah.

Hujan memang mengguyur sirkuit balapan pada siang itu, sesaat ketika Mario akan mengikuti balapan keduanya. “Ya kalau hujan gini pasti licin,” kata dia.

Hujan membuat Mario khawatir, wajah lugu khas bocah seumuranya itu nampak tegang. Helm segera dia kenakan. Pakaian yang agak kedoran ditempeli lakban oleh seorang kru di bagain siku pelindung kaki supaya kencang.

Advertisement

Beberapa kali Mario menggeber motornya. Dia kemudian melaju ke garis start di urutan ke tiga. Aba-aba melaju dari garis start sudah diberikan, dia mengeber tunganganya melewati tikungan demi tikungan.

Awal-awal lap, dia berhasil menempati posisi kedua. Sempat beberapa kali disalip lawannya, dia kemudian berhasil menyalip kembali. Akhirnya Mario berhasil menorehkan catatan waktu 9 menit 36 detik, selisih 2 detik dari pembalap di depanya yang meraih posisi pertama.

Meskipun hanya menempati podium kedua, itu sudah cukup bagi Mario untuk menjadi juara umum di kelas tersebut.

Advertisement

Belum cukup sampai di situ. Bocah yang dulunya merupakan pembalap motor trail itu juga masih memiliki kesempatan besar untuk menambah gelar juaranya, di kelas pemula kategori Honda bebek 150 cc. Pasalnya di kelas tersebut dia telah memiliki poin 66, berkat dua kali menempati podium pertama dan posisi keempat pada tiga seri sebelumnya.

Tak mau menyia-nyiakan kesempatan, meraih tiga juara umum dari tiga kategori yang berbeda. Mario menuntaskan balapan pamungkasnya dengan meraih podium kedua. Sehingga atas pencapain itu dia berhasil merajai tiga kategori pemula sebagai juara umum.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif