Jogja
Senin, 28 November 2016 - 08:40 WIB

LONGSOR GUNUNGKIDUL : Kondisi Geografis Hargomulyo Tak Aman Ditinggali

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kawasan rawan longsor. (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos)

Longsor Gunungkidul kembali terjadi di Gendangsari

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Bencana longsor terus terjadi di Kecamatan Gedangsari. Dalam waktu tiga hari, tiga desa dihantam bencana longsor.

Advertisement

Menurut Kepala Desa Hargomulyo Sumaryanta, Desa Hargomulyo sangat rentan terjadi longsor. Sepanjang tahun ini tercatat sudah enam kali desanya diterjang longsor.

“Untuk musim hujan kali ini, kejadian longsor kemarin merupakan yang pertama. Tapi Januari lalu longsor berkali-kali terjadi. Bila ditotal sepanjang tahun ini sudah enam kali longsor,” lanjutnya.

Kondisi geografis Desa Hargomulyo menurutnya tidak aman untuk ditinggali. Banyaknya tebing dan lahan curam mengakibatkan bencana mengintai wilayah ini. Bahkan kata dia, di sekitar Balai Desa Hargomulyo juga tidak luput dari terjangan longsor.

Advertisement

“Padahal di dekat balai desa itu tanahnya rata tidak curam, tetap saja pernah kena longsor,” paparnya lagi, Minggu (27/11/2016)

Selain di Hargomulyo, Desa Watugajah juga masuk zona merah longsor. Kepala Desa Watugajah, Gedangsari Dwi Ratna mengatakan, dalam bulan ini sudah dua kali longsor terjadi di Watugajah. “Longsor pertama menyebabkan tembok rumah warga jebol. Longsor kedua [Kamis, 24/11] mengenai tiang rumah,” ungkap Dwi Ratna.

Beruntung kata dia, pemerintah telah menetapkan Desa Watugajah sebagai desa siaga bencana lantaran kerapnya longsor menerjang wilayah ini. Pemberian status sebagai desa siaga bencana berimplikasi pada pengalokasian sarana prasarana komunikasi yang menunjang saat terjadi bencana serta peningkatan kapasitas warga desa menghadapi bencana longsor.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif