SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemilihan umum kepala daerah (JIBI/Harian Jogja/Istimewa)
Pilkada 2017 diakui KPU Jateng tak diminati lembaga pemantau.
Semarangpos.com, SEMARANG — Ketua Komisi Pemilihan Umum Jawa Tengah Joko Purnomo mengungkapkan bahwa belum ada lembaga pemantau atau lembaga survei mendaftar di tujuh KPU kabupaten dan kota yang akan menyelenggarakan pilkada serentak pada 2017.
“Hingga sekarang belum ada yang mendaftar secara resmi ke KPU, tapi kami mendorong masyarakat maupun organisasi masyarakat untuk memantau dan mengawasi setiap tahapan pilkada,” katanya di Semarang, Sabtu (26/11/2016).
Ia menjelaskan bahwa pendaftaran lembaga pemantau maupun lembaga survei ke KPU kabupaten/kota masih ditunggu hingga menjelang pemungutan suara. Menurut dia, pengawasan maupun pemantauan setiap tahapan pilkada bisa dilakukan siapa saja.
“Ketika ada ketidaksesuaian, masyarakat diminta untuk melaporkan, jadi jangan terjebak pada anggaran,” ujarnya.
Ia mengaku sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat di semua daerah, terutama yang akan menggelar Pilkada 2017 mengenai semua tahapan pelaksanaan pilkada tersebut dengan harapan pemilu bisa berjalan lancar hingga terpilih kepala daerah yang sesuai dengan harapan masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Koordinator Divisi Pencegahan dan Hubungan Antarlembaga Badan Pengawas Pemilu Jawa Tengah Teguh Purnomo mengaku telah membentuk lembaga pengawas hingga ke daerah-daerah.
“Kami mengimbau kepada masyarakat agar bisa berperan aktif untuk melakukan pengawasan, kalau menemukan pelanggaran, baik yang dilakukan oleh penyelenggara maupun peserta langsung diadukan ke pengawas setempat, nanti pengawas yang menindaklanjuti,” katanya.
Tujuh daerah di Jawa Tengah yang akan menggelar pilkada serentak pada 15 Februari 2017 itu adalah Kota Salatiga, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Batang, Kabupaten Jepara, Kabupaten Pati, Kabupaten Cilacap, dan Kabupaten Brebes.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya