Jogja
Minggu, 27 November 2016 - 05:20 WIB

KISAH SUKSES : Berawal Bikin Undangan Sendiri, Kini Punya Bisnis Merangkai Mahar

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Owner Omah Undangan Andriani Tri Budi Windi Arti ketika menunjukkan berbagai kreasi mahar dan seserahan di gerai Omah Undangan di Pleret, Bantul, Kamis (24/11/2016). (Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)

Kisah sukses Andriani berawal dari upayanya mendesain undangan sendiri

Harianjogja.com, BANTUL--Mahar yang merupakan perlengkapan pernikahan, tidak melulu tampil dengan gaya konvensional. Mahar juga bisa dikreasikan menjadi lebih menarik dan bisa disimpan untuk kenang-kenangan dari sebuah pesta pernikahan yang sakral.

Advertisement

Omah Undangan, menyediakan jasa membuat mahar dengan konsep modern dan cantik. Owner Omah Undangan Andriani Tri Budi Windi Arti mengatakan, senin merangkai mahar sudah semakin berkembang.

“Sudah enggak kuno dan itu-itu saja tapi sudah dikreasikan dengan sentuhan siluet, diberi undangan, bunga, kreasi uang yang tidak monoton. Ada yg pakai logam mulia juga,” ujar dia kepada Harianjogja.com di gerai Omah Undangan di Pleret, Bantul, Kamis (24/11/2016).

Advertisement

“Sudah enggak kuno dan itu-itu saja tapi sudah dikreasikan dengan sentuhan siluet, diberi undangan, bunga, kreasi uang yang tidak monoton. Ada yg pakai logam mulia juga,” ujar dia kepada Harianjogja.com di gerai Omah Undangan di Pleret, Bantul, Kamis (24/11/2016).

Inspirasi kreativitas didapatkan dari permintaan-permintaan pelanggan. Wanita yang akrab disapa Windi ini berupaya menerjemahkan setiap keinginan pelanggannya. Setelah itu, ia akan mengirimkan rancangan itu kepada pemesan untuk dilihat dan dievaluasi apakah sudah sesuai dengan keinginan atau belum.

Omah Undangan saat ini tidak hanya konsentrasi pada pembuatan undangan saja tetapi mulai menyeriusi bisnis merangkai mahar. Selain itu, Omah Undangan juga sudah memulai merambah jasa merangkai seserahan.

Advertisement

Omah Undangan memulai bisnis merangkai mahar secara serius sekitar Oktober tahun lalu dan untuk seserahan mulai satu bulan lalu. Permintaan terhadap mahar dengan kreasi baru juga mulai meningkat sejak lima bulan lalu. Dalam satu bulan rata-rata ada 50 pesanan mahar. Harganya pun beragam mulai dari Rp300.000.

“Nah, sekarang ini yang lagi ngetrend adalah undangan yang dijadikan satu menjadi mahar. Itu nanti juga sekalian jadi kenang-kenangan. Saat ini belum ada pemain lain dan saya memang ingin jadi trendsetter,” ujar dia.

Seiring semakin berkembangnya bisnis Omah Undangan, mereka membuka gerai baru di Pleret, Bantul. Gerai ini sekaligus menjadi pusat pembuatan mahar dan seserahan. Ada dua karyawan khusus untuk merangkai mahar dan seserahan.

Advertisement

Kepuasan pelanggan selalu menjadi prioritas utama. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan bunga untuk hiasan, ia memesan dari Tiongkok karena stok di pasar lokal terbatas. “Khusus untuk seserahan, kami hanya menyediakan jasa merangkainya. Untuk barangnya, diserahkan kepada keluarga pengantin agar sesuai dengan keinginan,” papar dia.

Bisnis Omah Undangan bermula ketika ia tengah mempersiapkan pernikahan dengan Yulius Dwi Wibowo pada 2012. Ketika mereka ingin memesan undangan, banyak percetakan yang menawarkan desain undangan yang mahal tetapi dengan desain yang kurang disenangi. Seorang teman menyarankan pasangan itu untuk mendesain sendiri. Dengan bakat desain grafis yang dimiliki Bowo, akhirnya mereka membuat desain undangan sendiri.

Kemudian mereka mengembangkan sayap bisnis ke kreasi mahar pernikahan dengan tidak sengaja. Pada Oktober 2015, ada pelanggan yang memesan undangan sekaligus memasrahkan untuk dibuatkan mahar dengan dibuatkan hiasan siluet pasangan pengantin. Windi pun nekad membuat mahar itu.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif