Jogja
Minggu, 27 November 2016 - 00:40 WIB

CUACA EKSTREM : BMKG DIY Ingatkan Warga Waspada Saat Udara Terasa Panas

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tersambar petir. (wikipedia)

BMKG mengimbau untuk mewaspadai kondisi cuaca pagi hingga siang hari jika udara terasa panas.

Harianjogja.com, JOGJA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY memprediksi potensi hujan deras disertai angin kencang dan petir masih akan berlangsung dalam dua pekan ke depan. BMKG mengimbau untuk mewaspadai kondisi cuaca pagi hingga siang hari jika udara terasa panas, karena berpotensi memunculkan awan cumulonimbus.

Advertisement

Koordinator Pos Klimatologi BMKG DIY Joko Budiono menjelaskan, cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang dan petir diperkirakan masih akan terjadi dalam dua pekan ke depan. Kondisi itu disebabkan karena pergerakan angin di seputar DIY belum sempurna. Artinya, kata dia, posisi angin masih terjadi perubahan karena belum menetap. Wilayah DIY seharusnya, saat musim hujan, angin barat sudah masuk dengan kuat, namun saat ini masih ada transisi, sehingga ada kalanya muncul angin timur dan juga muncul lagi angin barat. “Artinya konsistensi angin belum muncul sehingga potensi cuaca buruk itu masih ada,” terangnya dalam diskusi bersama wartawan di DPRD DIY, Sabtu (26/11/2016).

Selain itu, lanjutnya, ditambah pemanasan yang sangat kuat, sehingga makin menambah terbentuknya awan cumulonimbus, awan lokal vertikal ini tingginya bisa mencapai 15 kilometer dari dasar awan. Sehingga jika awan ini muncul bisa menghasilkan hujan lebat, petir dan angin kencang bisa mencapai kecepatan di atas 45 km per jam atau dikenal dengan angin puting beliung.

“Kalau pagi atau siang hari terasa gerah, panas di dalam rumah, kemudian jam 10 pagi sudah muncul gumpalan hitam itulah proses muncul pertumbuhan awan CB [cumulonimbus]. Sore hari mulai kita rasakan keluar angin, itu ciri-ciri akan adanya angin puting beliung. Jadi dalam dua pekan ini masih berpotensi muncul ya terutama sore hari,” urai dia.

Advertisement

Ia mengatakan, prediksi cuaca ekstrim dalam dua pekan ke depan itu paling banyak terjadi di wilayah utara DIY. Antara lain, Sleman utara Kulonprogo utara, serta bagian tengah DIY, seperti Kota Jogja dan Bantul bagian. Sedangkan wilayah selatan potensi terjadinya cuaca ekstrim lebih sedikit dibandingkan utara.

Kepala BMKG DIY Nyoman Sukanta dalam kesempatan itu mengimbau kepada warga DIY untuk meningkatkan kewaspadaan terjadinya banjir. Terutama dengan mempertimbangkan wilayah utara DIY karena dataran tinggi, jika di dataran tinggi terjadi hujan maka akan ada aliran dari atas, sehingga berpotensi terjadi banjir. Selain itu, bagi masyarakat yang memiliki pohon tinggi sebaiknya segera dipangkas, karena dikhawatirkan membahayakan jika terjadi angin kencang. “Kalau petir juga membahayakan, agar mematikan alat eletronika karena itu bisa memicu. Lalu jangan berteduh di bawah pohon karena pohon juga sasaran dari petir,” imbau dia.

Menurutnya, pada pertengahan Desember 2016 mendatang cuaca ekstrim diprediksi akan berkurang. Karena akan digantikan karakteristik cuaca lainnya, berupa hujan yang kategori sedang namun durasinya panjang. Selanjutnya masyarakat diminta kembali mewaspadai bulan Januari hingga Februari 2017 yang akan memasuki puncak dari musim hujan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif