Jatim
Sabtu, 26 November 2016 - 15:05 WIB

KESEHATAN MADIUN : Dinkes Ajak Warga Madiun Rutin Melakukan Aktivitas Fisik

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Joging di pagi hari (Huffingtonpost)

Kesehatan Madiun, Dinkes menggalakkan aktivitas fisik bagi warganya.

Madiunpos.com, MADIUN – Masyarakat Kota Madiun diminta rutin melakukan aktivitas fisik sebagai perwujudan hidup sehat dan mencegah terkena penyakit tidak menular terkait dengan pola perilaku.

Advertisement

Kepala Dinas Kesehatan Kota Madiun Agung Sulistya Wardani kepada wartawan di Madiun, Jumat (25/11/2016), mengatakan hasil survei Kementerian Kesehatan menyebutkan Kota Madiun tergolong lampu kuning aktivitas fisik.

“Artinya warga Kota Madiun perlu diwaspadai karena aktivitas fisiknya mulai berkurang sehingga bisa berdampak pada obesitas dan rawan terkena penyakit diabetes, hipertensi, jantung koroner, dan stroke,” ujar dia.

Agung menambahkan data nasional dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat sebanyak 26,1 persen warga Indonesia malas melakukan aktivitas fisik, terlebih berolahraga secara teratur.

Advertisement

Karena itu, ia mengampanyekan program nasional berupa gerakan hidup sehat melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) untuk mewujudkan masyarakat sehat. “Aktivitas fisik dilakukan lewat cara-cara sederhana yang dapat dilakukan sehari-hari minimal 30 menit setiap hari,” ungkap Agung.

Di antaranya, ibu-ibu bisa menyapu rumah setiap hari serta melakukan pekerjaan rumah tangga lain seperti mencuci pakaian, mengepel lantai, dan lainnya. Selain itu, berjalan kaki juga merupakan aktivitas fisik yang baik.

Ia menjelaskan, gerakan sehat lainnya adalah mengonsumsi buah dan sayur setiap hari. Germas lainnya ditunjukkan dengan cek kesehatan secara rutin. Seperti memeriksakan tekanan darah, kadar gula darah, lingkar perut, kolesterol total, arus puncak ekspirasi, dan deteksi dini kanker rahim.

Advertisement

Wardani menambahkan, saat ini telah terjadi perubahan pola penyakit terkait dengan faktor perilaku. Jika pada tahun 1990-an penyakit di Indonesia yang banyak menyebabkan kematian dan kesakitan berasal dari infkesi virus seperti diare, TBC, dan ISPA, sejak tahun 2010 penyakit tertinggi penyebab kematian dan kesakitan adalah penyakit tidak menular akibat pola perilaku.

“Yakni penyakit diabetes, hipertensi, jantung koroner, kanker, dan stroke. Penyakit-penyakit tersebut tercatat menjadi penyebab terbesar kematian dan kecacatan,” kata dia.

Ia meminta warga Kota Madiun sering melakukan tindakan Germas yang diperlukan guna mewujudkan masyarakat yang sehat. Terlebih Kota Madiun menjadi satu dari 10 kota/kabupaten se Indonesia yang ditunjuk sebagai pilot projek peluncuran Germas tahun 2016.

Peluncuran Germas juga dilaksanakan di Bogor Jabar, Pandeglang Provinsi Banten, Kota Batam Provinsi Kepualauan Riau, Kota Jambi, Kota Surabaya, Kabupaten Pare-Pare Sulawesi Selatan, Purbalingga Jawa Tengah, dan Kabupaten Padang Pariaman Provinsi Sumatra Barat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif