Jogja
Sabtu, 26 November 2016 - 01:40 WIB

KEGIATAN BUDAYA SLEMAN : Besok Minggu Kenduri Banyu Udan di Tempursari

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tasyakuran dengan memotong tumpeng. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Madiunpos.com)

Prosesi tersebut dilakukan berawal dari keprihatinan masyarakat desa dengan kondisi alam saat ini yang mulai rusak.

Harianjogja.com, SLEMAN- Warga Dusun Tempursari, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, akan melaksanakan prosesi Kenduri Banyu Udan pada Minggu (27/11/2016). Prosesi tersebut dilakukan berawal dari sebuah keprihatinan masyarakat di desa tersebut dengan kondisi alam saat ini yang bisa dibilang mulai rusak.

Advertisement

Ketua Panitia kegiatan, Kamaludin, mengatakan kegiatan prosesi kenduri tersebut nantinya akan dilaksanakan oleh seluruh warga masyarakat di Desa Tempursari. “Ini bentuk keprihatinan warga, banyaknya penambangan pasir di sungai, eksploitasi air tanah dengan pembangunan hotel-hotel dan bangunan yang menjulang tinggi. Semakin hari air tanah semakin dieksploitasi. Sementara belum banyak masyarakat mau untuk memanfaatkan air hujan,” katanya, Jumat (25/11/2016).

Dikatakannya, dengan kegiatan kenduri ini diharapkan warga akan lebih peduli dan memahami pemenuhan kebutuhan air dengan air hujan. Sama halnya dengan air tanah, sebenarnya masyarakat bisa memanfaatkan air hujan.

Lebih lanjut Kamaludin mengatakan, serangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan pada hari Minggi tersebut akan diisi dengan berbagai kegiatan seperti Talk Show ‘Kenduri Banyu Udan’ dengan narasumber dari universitas Gadjah Mada dan Komunitas Banyu Bening, kemudian pentas kreatif dari siswa SMKI, Kirab Budaya, dan acara Inti Kenduri Banyu Udan yang akan diikuti oleh seluruh masyarakat dusun Tempursari.

Advertisement

Lebih lanjut Kamaludin menjelaskan mengenai makna dari kenduri itu sendiri, kata dia, kenduri ini dalam bentuk teaterikal yang mengkapanyekan mengenai pemanfaatan air hujan bagi masyarakat. Sebagaimana menurut warga air hujan juga merupakan berkah dan rezeki dari Tuhan yang harus dijaga dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

“Air hujan sebetulnya sangat bermanfaat, namun ketika manusia salah dalam memanfaatkannya atau tidak memanfaatkannya sama sekali maka air hujan akan menjadi mubazir yang terkesan justru menjadi musibah,” paparnya.

Sementara itu Tokoh Masyarakat Dusun Tempursari, Darsono mengatakan sebagai kegiatan awal kegiatan yang akan dilaksanakan tersebut mendapat dukungan yang baik dari masyarakat. Ia berharap dengan kegiatan ini masyarakat akan lebih peduli dengan kelimpahan air hujan dan tidak terlalu menggantungkan kebutuhan dengan air tanah.

Advertisement

“Jika masyarakat bisa memanfaatkan air hujan, dampaknya juga akan sangat positif. Karena jika masyarakat hendak memanfaatkan air hujan mereka juga akan memikirkan mengenai kebersihan lingkungan juga,” ujarnya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif