Jogja
Sabtu, 26 November 2016 - 10:20 WIB

GURU HONORER GUNUNGKIDUL : Gaji di bawah PNS, Tanggung Jawab Sama

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi guru (JIBI/Solopos/Antara/Dok)

Guru honorer Gunungkidul belum mendapatkan penghasilan yang layak.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Ribuan guru di Gunungkidul masih bekerja dengan gaji yang memprihatinkan. Ratusan guru di Gunungkidul pada Jumat (25/11/2016) memperingati hari guru nasional.

Advertisement

(Baca Juga : GURU HONORER GUNUNGKIDUL : Ups, Masih Ada yang Bergaji Rp100.000)

Ketua PGRI Gunungkidul Bahron Rosyid mengatakan kendati bergaji memprihatinkan, beban kerja yang dimiliki guru honorer tidak kalah dengan beban guru PNS yang penghasilannya jauh lebih tinggi. Mereka sebagian bertugas sebagai guru kelas yang bekerja enam hari seminggu. Keberadaan mereka bahkan kini sangat vital karena menggantikan kekosongan guru PNS akibat pensiun.

“Posisi Gunungkidul sekarang ini kekurangan guru PNS, karena banyak pensiun dan adanya moratorium pengangkatan PNS. Posisi guru-guru PNS itu sekarang digantikan guru honorer,” lanjutnya.

Advertisement

Lantaran gaji tidak memadai, tidak sedikit guru honorer yang kini bekerja sambilan. Pemerintah kata dia berupaya mendorong peningkatan kesejahteraan guru honorer misalnya mengupayakan adanya insentif setiap tahunnya. Untuk 2017, besaran insentif yang diusulkan untuk guru honorer masih sama dengan tahun ini yaitu Rp150.000 per bulan.

Terpisah, salah seorang guru honorer di Gunungkidul Bayu Prihantanto mengakui, gaji dari pekerjaannya belum layak. Ia mendapat honor senilai Rp300.000 per bulan serta mendapat tunjangan Rp150.000 per bulan. Tunjangan dibayarkan tiap tiga bulan sekali. Untuk bertahan hidup ia melakukan pekerjaan sampingan. Mulai dari membuka warung makan hingga menulis di media online. “Kalau mengandalkan gaji guru saja enggak bisa hidup,” papar Bayu.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif