Jogja
Sabtu, 26 November 2016 - 18:20 WIB

Gerakan 1.000 Startup Digital, 13 Kelompok Lolos Ikut Bootcame di Jogja

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para mentor dalam acara Bootcame Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital di Aula lantai 3 Grahatama Pustaka Jogja, Sabtu (26/11/2016). (Foto Istimewa/Dokumen Panitia)

Gerakan 1.000 Startup Digital memasuki masa bootcame

Harianjogja.com, BANTUL — Perusahaan Manajemen Startup Kibar bekerja sama dengan Kementrian Komunikasi dan Informasi menggelar acara bertajuk “Gerakan 1.000 Startup Digital” di 10 kota, yakni Jogja, Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Malang, Medan, Pontianak, Makasar dan Denpasar.

Advertisement

Di Jogja sendiri kini telah memasuki masa bootcame yang diadakan sejak Jumat (25/11/2016) hingga Minggu (27/11/2016) di Grahatama Pustaka Jogja.

Mentor Inovatif Academy Gerakan 1.000 Startup, Guntur Sarwohadi mengatakan bootcame ini masa di mana peserta mendapatkan materi lanjutan tentang marketing dan mentoring bagi 13 kelompok peserta. Sebelumnya ada ratusan kelompok peserta yang ikut namun tereliminasi.

“Bootcame ini kami akan seleksi lagi tiga besar untuk bisa masuk inkubasi yang akan mendapatkan pelatihan lebih intens. Sementara 10 kelompok lain masih bisa menyusul masuk inkubasi tentu saja dengan catatan dan melakukan perubahan,” jelas Guntur di sela-sela acara mentoring di Grahatama Pustaka Jogja, Sabtu (26/11/2016).

Advertisement

Guntur menambahkan 13 kelompok yang ikut ini memiliki banyak macam produk. Mereka tidak hanya membuat program softwarenya saja namun juga alat yang bisa diaplikasikan. Meskipun tujuannya untuk mencetak Startup baru, namun kebanyakan yang ikut dalam acara kali ini masih aktif menjadi mahasiswa.

“Tujuan kami memang membina orang agar bisa bikin startup. Makanya kami tidak memberikan hadiah uang pembinaan atau semacamnya tapi hasil dari kegiatan ini agar peserta bisa mendirikan startup mereka sendiri. Bisa membuka lapangan pekerjaan. Target kami akan muncul 1.000 startip di tahun 2020,” jelas Guntur.

Salah satu peserta yang juga Founder FatAway, Zata Atika mengaku ingin ikut kegiatan ini karena memang ingin membuat startupnya sendiri. Mahasiswi jurusan Ilmu Komputer Universitas Gajah Mada ini membuat Startup yang membantu orang untuk melakukan diet sehat.

Advertisement

“Awalnya ini tugas kuliah saja. Saya melihat banyak teman yang gagal diet namun masih ingin kurus. Ternyata kebanyakan dari mereka salah mengambil program sehat. Makanya aku dan teman-teman buat program yang akan membantu mereka melakukan diet sehat, yang di dalamnya bisa konsultasi dengan ahli nutrisi hingga berlangganan katering,” kata Zata.

Zata mengaku banyak mendapatkan masukan selama ikut program ini. khususnya masukan dalam bidang marketing, model bisnis, membuat dan mengemas produk. Bahkan banyak fitur-fitur baru yang muncul usai ikut dalam kegiatan ini.

“Kami sangat berharap bisa ikut program inkubasi agar terus mendapatkan masukan untuk dapat memperbaiki Startup ini. Saya memang ingin sebelum lulus Startup ini sudah menjadi usaha yang memberikan pemasukan bagiku,” ungkap mahasiswi semester lima itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif