Soloraya
Jumat, 25 November 2016 - 07:00 WIB

Ibu Negara Iriana Jokowi Kunjungi Klaten Kampanye Sadanis

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Peserta Gerakan Nasional Pekan Deteksi Dini IVA Test dan Sadanis berfoto dengan Ibu Negara, Iriana Joko Widodo, Kamis (24/11/2016). (Taufiq Sidik/JIBI/Solopos)

Ibu Negara Iriana Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Klaten.

Solopos.com, KLATEN – Ibu negara, Iriana Joko Widodo, meminta perempuan Indonesia rutin melakukan pemeriksaan inspeksi visual asam asetat (IVA) dan pemeriksaan payudara secara klinis (Sadanis). Pemeriksaan dimaksudkan untuk pencegahan dini kanker serviks atau leher rahim serta kanker payudara pada perempuan.

Advertisement

Ibu Negara, Iriana Joko Widodo, membagikan buku ke warga yang datang di Alun-Alun Klaten saat digelar Gerakan Nasional Pekan Deteksi Dini IVA Test dan Sadanis, Kamis (24/11/2016). (Taufiq Sidik/JIBI/Solopos)

Pesan tersebut disampaikan Iriana saat menghadiri Gerakan Nasional Pekan Deteksi Dini IVA Test dan Sadanis di Alun-Alun Klaten, Kamis (24/11/2016).

Advertisement

Pesan tersebut disampaikan Iriana saat menghadiri Gerakan Nasional Pekan Deteksi Dini IVA Test dan Sadanis di Alun-Alun Klaten, Kamis (24/11/2016).

Ibu Negara hadir bersama rombongan Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE-KK). Gerakan yang digelar berbarengan dengan peringatan Hari Guru Nasional yang jatuh pada 25 November tersebut diikuti para guru di Kabupaten Bersinar.

Dalam kesempatan itu, Iriana berbincang dengan tiga guru SD. Ia menanyakan alasan kepada para guru tersebut mengikuti IVA test dan Sadanis. “Semoga nanti ibu guru bisa getok tular, menyampaikan ke guru lainnya untuk periksa IVA dan Sadanis,” kata Iriana kepada para guru yang datang pada gerakan tersebut.

Advertisement

Seusai berbincang singkat dengan tiga guru, Iriana mendatangi posko kesehatan Dinas Kesehatan (DInkes) Klaten untuk pemeriksaan IVA test serta Sadanis. Para guru yang mengikuti gerakan tersebut sempat saling berebut untuk bisa mendekati Iriana sekadar bersalaman atau foto.

Ketua Umum OASE KK, Erni Tjahjo Kumolo, mengatakan gerakan nasional pekan deteksi dini merupakan tindak lanjut dari program pencegahan kanker pada perempuan yang dicanangkan April lalu.

Pada Kamis, gerakan itu digelar serentak di 10 provinsi seperti Provinsi Aceh, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Lampung.

Advertisement

Plt Kepala Dinkes Klaten, Sri Sundari, mengatakan selain di Alun-Alun Klaten layanan pemeriksaan IVA dan Sadanis dilakukan di Pasar Induk Kota Klaten. “Ini ada di dua tempat dengan sasaran di Alun-Alun Klaten 200 guru serta di pasar dengan sasaran pedagang perempuan serta masyarakat umum targetnya ada 100 orang,” ujar dia.

Tingkat Kecamatan

Sundari mengatakan kegiatan bakal dilanjutkan dengan pemeriksaan hingga ke tingkat kecamatan. Dari total 26 kecamatan di Klaten, selama pekan gerakan nasional pekan deteksi dini IVA test dan Sadanis ditargetkan ada 100 perempuan di masing-masing kecamatan yang melakukan pemeriksaan.

Advertisement

Sundari menjelaskan perempuan terutama yang sudah aktif melakukan hubungan seksual berpotensi terkena kanker servis. Ia mengimbau agar perempuan yang sudah menikah dan berumur di bawah 50 tahun rutin melakukan pemeriksaan IVA test serta Sadanis.

Pemeriksaan rutin dimaksudkan agar bisa dilakukan pencegahan sejak dini jika didapati indikasi seseorang terkena kanker serviks atau kanker payudara. Terkait temuan kanker serviks serta kanker payudara pada perempuan, Sundari tak menampik setiap ada kegiatan pemeriksaan yang dilakukan Dinkes selalu ada temuan.

“Selama dua tahun terakhir setiap ada kegiatan selalu ada yang positif. Jumlah totalnya sekitar 162 orang. Memang sangat mengkhawatirkan makanya kami lebih sering bergerak ke lini yang lebih ujung,” katanya.

Salah satu guru, Rubini, 46, mengaku baru kali pertama melakukan IVA test serta pemeriksaan Sadanis. Ia mengatakan tertarik untuk mengikuti kegiatan tersebut guna memastikan kondisi tubuhnya. “Alhamdulillah tadi hasilnya negatif,” urai pengajar TK Kayumas, Jatinom tersebut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif