Soloraya
Jumat, 25 November 2016 - 11:15 WIB

BISNIS STARTUP : Investor Pinang Solocon Valley

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Koordinator Startup Dilo Telkom Solo Gerry Gebyar memberikan penjelasan tentang market analis bisnis digital pada acara Startup Dating Solocon Valley di Jl. Mipitan, Mojosongo, Jebres, Solo, Selasa (11/10/2016). Startup Dating Solocon Valley secara reguler diselenggarakan setiap Selasa dan diikuti oleh Startup asal Kota Solo. (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Bisnis startup Solocon Valley menarik perhatian investor.

Solopos.com, SOLO – Perusahaan yang bergerak di bidang penasihat keuangan dan bankir investasi, Archipelago Advisa (AA) Investment, tertarik meminang komunitas pelaku usaha rintisan (start up) digital di Soloraya, Solocon Valley (Soval), untuk mendukung pembangunan ekosistem start up digital.

Advertisement

Hello world [halo dunia],” ujar Soekma A. Soelistyo bersemangat saat membuka sesi obrolan peluncuran ekosistem start up digital Solocon Valley di Black Canyon Coffee Solo Paragon Lifestyle Mall, Kamis (24/11) siang. Sapaan optimistis tersebut disampaikan penggagas usaha rintisan Soku yang bergerak di bidang kurir makanan.

Soekma, sapaan akrabnya, duduk diapit dua pegiat Soval, Pedi Marhaendra (penggagas start up Piklik) dan Baharudin Afif (penggagas start up Mountainesia), serta pendiri AA Investment, Edwin Jayandaru. Senyum keempat orang yang didapuk sebagai pembicara itu merekah.

Advertisement

Soekma, sapaan akrabnya, duduk diapit dua pegiat Soval, Pedi Marhaendra (penggagas start up Piklik) dan Baharudin Afif (penggagas start up Mountainesia), serta pendiri AA Investment, Edwin Jayandaru. Senyum keempat orang yang didapuk sebagai pembicara itu merekah.

Pedi Marhaendra mengisahkan awal mula komunitas digitalnya dilirik potential angel investor diawali dari kunjungan Edwin ke markas Soval yang menempati rumah kontrakan di Kampung Mipitan RT 001/RW 036 Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Oktober lalu.

“AA Investment mendatangi Selosocon Valley Day untuk mentoring finansial di sana. Setelah itu kami diundang ke kantor mereka dan diminta presentasi proyek kami. Mereka tertarik,” tuturnya.

Advertisement

“Start up membutuhkan tiga hal yakni bisnis, desain, dan TI. Kebanyakan investor yang masuk sebelumnya ke individu, tidak ke komunitas. Tapi AA Investment mau mendukung komunitas,” katanya.

Edwin Jayandaru mengaku berani berspekulasi sebagai seed investor setelah melihat ide meyakinkan yang dipunyai ekosistem start up digital itu. Pelaku usaha yang sudah 20 tahun di bidang investasi keuangan ini menaksir valuasi ide bisnis yang dikembangkan sedikitnya 25 start up di Soval mencapai miliaran rupiah.

“Bisnis start up itu tidak padat modal tapi soal kreativitas dan keunikan. Ide yang mereka punya konkret. Kami berani memberikan investasi awal bagi start up Soval yang punya ide kuat untuk dikembangkan ke depan. Kami tidak ingin produk lokal ini nantinya dicaplok pihak asing dan kita hanya menjadi penonton,” jelasnya.

Advertisement

Edwin mengatakan setelah berkomitmen mendukung Soval, pihaknya mulai bergerak untuk menyeleksi start up yang potensial dikembangkan. “Kami ingin membenahi tata kelola bisnis, keuangan, hingga legalitasnya,” bebernya.

Investor yang siap mendukung komunitas start up digital Soloraya ini pun memiliki mimpi supaya ke depan salah satu “anak”-nya bisa melantai di bursa saham. “Saya ingin paling tidak tiga dari 25 start up yang gabung di Soval, ada yang bisa IPO dan masuk BEI,” harapnya.

Soekma menyampaikan pascadipinang investor, komunitasnya masih terbuka sebagai tempat belajar bagi pelaku usaha rintisan atau orang yang tergerak belajar usaha rintisan di Soval. Bagi start up yang belum teken kontrak dengan AA Investment, dia juga memberikan kebebasan bagi anggotanya ekosistemnya untuk “menjual” diri.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif