Soloraya
Kamis, 24 November 2016 - 21:15 WIB

PENDIDIKAN SUKOHARJO : Ditendang Teman, Siswa MI Kartasura Masuk RS

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemukulan (Dok/JIBI)

Pendidikan Sukoharjo, siswa Kelas IV MI di Kartasura menjalani perawatan di RS karena ditendang temannya,.

Solopos.com, SUKOHARJO — Siswa salah satu madrasah ibtidaiah (MI) di Kartasura, Sukoharjo, harus dirawat di rumah sakit karena tulang hidungnya patah ditendang temannya.

Advertisement

Saat itu, siswa berinisial MR itu tengah bercanda dengan teman sekelasnya, As. “Awalnya, kedua anak yang saling lari bertabrakan. Tapi As yang kakinya sakit karena habis tabrakan menangis kesakitan. MR terus meminta maaf, tapi As tidak terima akhirnya MR ditendang dan tulang hidungnya patah,” ujar Wali Kelas As, Fatimah, yang mendampingi kepala sekolah Niam Zuhri ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (24/11/2016).

Menurut Fatimah, akibat kejadian itu MR yang menangis kesakitan segera dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Karima Utama di Kartasura. Namun, karena rumah sakit tersebut tak ada kamar kosong, MR direkomendasikan ke RS Kasih Ibu Solo setelah dirontgen.

Di RS Kasih Ibu, MR dioperasi dan harus menjalani rawat inap. Terkait hal tersebut, pengelola sekolah tidak lepas dari tanggung jawab. Pengelola sekolah terus memantau kondisi kesehatan MR di rumah sakit.

Advertisement

“Kebetulan kejadian itu pas sedang istirahat kedua sehingga anak-anak bebas bermain,” ujar dia.

Fatimah menjelaskan telah memediasi orang tua kedua anak tersebut untuk islah. Secara terpisah orang tua MR, Umi, saat ditemui di RS Kasih Ibu mengatakan kondisi kesehatan putranya sudah membaik. Namun, putranya belum diperbolehkan pulang.

“Sebenarnya anak saya sudah bisa banyak beraktivitas. Tapi sebenarnya dia kan tidak boleh banyak bergerak dulu, takutnya nanti terjadi pendarahan di hidung seperti kemarin,” ujar dia.

Advertisement

Umi mengaku telah mendapat kunjungan dari orang tua As di rumah sakit. Bahkan, As juga ikut serta untuk meminta maaf.

Dia tak akan memperpanjang persoalan itu meski insiden itu mengakibatkan anaknya harus dirawat inap di rumah sakit. Namun, dia mengimbau agar insiden ini dijadikan pelajaran berharga bagi sekolah putranya.

“Untuk meningkatkan keamanan mungkin ada baiknya pihak sekolah memasang kamera CCTV. Dengan demikian akan memudahkan sekolah untuk mengawasi seluruh kejadian di sekolah,” tegas Umi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif