News
Kamis, 24 November 2016 - 10:00 WIB

PENDIDIKAN SOLO : Anggaran Dicoret, SMPN Batal Dapat Komputer

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). (JIBI/Solopos/Antara)

Pendidikan Solo, SMPN di Solo batal mendapat bantuan komputer karena anggarannya dicoret.

Solopos.com, SOLO — Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Solo terpaksa mengurungkan rencana pemberian bantuan komputer untuk SMP-SMP negeri, terutama bagi SMPN yang akan melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer, tahun depan.

Advertisement

Usulan dana yang diajukan dalam APBD Kota Solo untuk keperluan tersebut tidak disetujui DPRD. Kepala Disdikpora Solo, Etty Retnowati, saat diwawancarai wartawan, Rabu (23/11/2016), menjelaskan anggaran pengadaan komputer untuk SMP-SMP negeri tersebut diajukan Disdikpora untuk mendukung rencana penyelenggaraan UNBK tahun depan.

Jumlah SMP negeri yang sudah menyatakan kesiapan melaksanakan UNBK terus bertambah. Sedianya satu SMPN akan dibantu 30 komputer.

Namun, Etty tidak memerinci nilai anggaran yang diusulkan untuk pengadaan komputer tersebut. Menurut Etty, alasan utama tidak disetujuinya anggaran pengadaan komputer itu bukan karena adanya wacana penghapusan UN oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, belum lama ini.

Advertisement

“Mungkin karena DPRD mempertimbangkan ada pos-pos lain yang dinilai lebih penting,” kata Etty.

Namun, Etty mengatakan tidak adanya alokasi anggaran bantuan komputer tidak lantas menyurutkan semangat sekolah dalam mempersiapkan UNBK. “Saya lihat sekolah tidak masalah. Tahun lalu pun banyak SMP yang tetap bisa menyelenggarakan UNBK meskipun tidak mendapatkan bantuan tambahan komputer dari pemerintah. Mereka tetap semangat untuk menggelar UNBK dan sudah mulai mempersiapkan segala sesuatunya,” kata dia.

Hal senada disampaikan Kasi Kurikulum Bidang SMP Disdikpora Solo, Waliyono. Menurut dia, meskipun tidak ada alokasi anggaran untuk bantuan komputer, sekolah bisa mengupayakan penambahan perangkat komputer misalnya dengan meminjam komputer milik guru atau siswa.

Advertisement

“Bisa komputer atau laptop. Seperti halnya SMPN 27 Solo yang tahun lalu juga ikut UNBK mengupayakan dengan optimal. Ada yang pinjam milik guru, milik orang tua siswa, bahkan guru yang punya dua komputer dibawa ke sekolah, sampai ujian bisa terlaksana dengan baik dan sukses,” kata Waliyono.

Disdikpora Solo mencatat ada 30 SMP yang siap menggelar UNBK tahun depan. Sebelumnya, ada 20 SMP yang telah melaksanakan UNBK 2016 lalu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif