Jatim
Kamis, 24 November 2016 - 11:05 WIB

KORUPSI MADIUN : Wawali Gantikan Bambang Irianto Pimpin Kota Madiun

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wakil Wali Kota Madiun, Sugeng Rismiyanto, memberikan keterangan kepada wartawan seusai ruangannya digeledah tim penyidik KPK, Rabu (23/11/2016) malam. (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Korupsi Madiun, Wakil Wali Kota Madiun akan pimpin Kota Madiun setelah Wali Kota Madiun ditahan KPK.

Madiunpos.com, MADIUN — Wali Kota Madiun, Bambang Irianto, ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta, Rabu (23/11/2016) sore, setelah diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan penerimaan gratifikasi pembangunan Pasar Besar Madiun yang menelan anggaran negara senilai Rp76,5 miliar.

Advertisement

Pascapenahanan Bambang Irianto, Wakil Wali Kota Madiun Sugeng Rismiyanto otomatis menggantikan Bambang memimpin Pemkot setempat. (baca: Wali Kota Madiun Ditahan KPK, Pengacara Kaget)

Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkot Madiun, Maidi, mengatakan sangat kaget mendengar informasi mengenai penahanan Wali Kota Madiun oleh penyidik KPK. “Kan masih ada Wakil Wali Kota, jadi beliau yang menggantikan Wali Kota untuk memimpin Kota Madiun,” kata dia kepada wartawan seusai penggeledahan penyidik KPK di sejumlah ruang di Balai Kota Madiun, Rabu malam.

Maidi menuturkan pihaknya juga akan segera berkoordinasi mengenai roda pemerintahan di Kota Madiun ke Menteri Dalam Negeri dan Gubernur Jawa Timur.

Advertisement

Sementara itu, Wakil Wali Kota Madiun, Sugeng Rismiyanto, mengaku belum mengetahui secara resmi penahanan Bambang Irianto. “Saya belum dengar langsung,” ujar dia kepada wartawan. (baca juga: Penyidik KPK Geledah Tempat Usaha Milik Wali Kota Madiun)

Sugeng mengatakan penyidik KPK menggeledah ruangannya beberapa jam dan mencari sejumlah dokumen. Penyidik KPK juga melihat buku agenda yang ada di ruang wakil wali kota.

Sugeng menyampaikan akan melakukan tahapan dalam prosedur hukum sesuai aturan.

Advertisement

Mengenai dokumen apa saja yang diambil penyidik KPK, Sugeng mengatakan tidak ada dokumen yang dibawa dari ruangannya. “Hanya dilihat-lihat saja. Tidak ada dokumen yang dibawa,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif