Soloraya
Selasa, 22 November 2016 - 08:00 WIB

5 Hari, Operasi Zebra Candi Karanganyar Jaring 890 Pelanggar

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Operasi Zebra Candi di Karanganyar, Senin (21/11/2016). (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos)

Operasi Zebra Candi Karanganyar digelaer sejak 16 November 2016.

Solopos.com, KARANGANYAR — Pelanggar lalu lintas didominasi pelajar karena tidak memiliki surat izin mengemudi (SIM). Selama lima hari digelar ada 890 pelanggar terjaring.

Advertisement

Anggota Satlantas Polres Karanganyar memberikan kue bergambar polisi kepada pengendara yang membawa kelengkapan
berkendara saat Operasi Zebra Candi 2016 di Jl Lawu, Senin (21/11/2016). (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos)

Di sisi lain, anggota Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Karanganyar menggelar Operasi Zebra Candi 2016 secara humanis. Mereka membagikan ratusan kue bergambar polisi yang dikenal dengan nama Promoter saat menggelar operasi di Jl Lawu Karanganyar, Senin (21/11/2016).

Advertisement

Di sisi lain, anggota Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Karanganyar menggelar Operasi Zebra Candi 2016 secara humanis. Mereka membagikan ratusan kue bergambar polisi yang dikenal dengan nama Promoter saat menggelar operasi di Jl Lawu Karanganyar, Senin (21/11/2016).

Ratusan kue itu diberikan kepada pengendara sepeda motor dan mobil yang membawa kelengkapan berkendara. Kasatlantas Polres Karanganyar, AKP Ahdi Rizaliansyah, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Ade Safri Simanjuntak, menyampaikan pemberian kue kepada pengendara yang tertib sebagai bentuk ungkapan terima kasih.

“Terima kasih karena telah tertib berlalu lintas. Surat-surat lengkap, kelengkapan berkendara dipenuhi, dan lain-lain. Kami siapkan 400 cookies [kue],” kata Ahdi saat ditemui wartawan di sela-sela melaksanakan Operasi Zebra Candi di depan kantor Satlantas Polres Karanganyar, Senin (21/11/2016).

Advertisement

Ahdi memaparkan data pelanggar yang telah terjaring sejak Operasi Zebra Candi dilaksanakan Rabu (16/11). Sebanyak 890 pengendara sepeda motor dan mobil terjaring razia karena tidak kelengkapan kendaraan, tidak memiliki SIM maupun STNK. Rata-rata didominasi pelajar.

“Per hari, kami menindak pelanggar sekitar 110-124 orang. Paling banyak pada hari libur. Didominasi pelajar itu sekitar 40%. Pelanggar terbanyak itu pengendara roda dua. Wilayah paling banyak pelanggaran itu malah di Jalan Lawu,” tutur dia.

Sementara itu, salah satu pelajar SMAN 1 Karanganyar, Pratiwi, 17, mendapatkan satu kue dari Kasatlantas. Warga Tasikmadu itu hendak berangkat ke tempat les. Dia membawa kelengkapan berkendara saat melintas di depan Kantor Satlantas. Tiwi, sapaan akrab Pratiwi, mengapresiasi kerja anggota Satlantas Polres Karanganyar.

Advertisement

“Dapat cookies karena bawa SIM, STNK, pakai helm, dan lampu depan menyala. Senang sekali. Baru kali ini dikasih hadiah. Harapan saya sih lebih ditingkatkan pemberian hadiah bagi pengendara yang komplet [kelengkapan berkendara]. Polisi lebih humanis karena biasanya pas operasi itu seram, galak,” tutur dia sembari terkekeh.

Kapolres Karanganyar, AKBP Ade Safri Simanjuntak, menyampaikan memprioritaskan menindak pelanggaran lalu lintas berpotensi kecelakaan. Ade menjelaskan penindakan terhadap pelanggar dilakukan secara tegas tetapi menggunakan pendekatan humanis. Pernyataan itu disampaikan Ade seusai apel gelar pasukan Operasi Zebra Candi 2016 di halaman Mapolres Karanganyar, Rabu (16/11). Operasi Zebra Candi dilaksanakan serentak pada Rabu-Selasa (16-29/11).

“Operasi ini mengedepankan penegakan hukum secara tegas tetapi humanis. Prioritas terhadap pelanggaran lalu lintas berpotensi menyebabkan kecelakaan. Ini [operasi zebra candi] sekaligus sosialisasi pada masyarakat bahwa kecelakaan terjadi karena didahului pelanggaran lalu lintas,” ungkap Ade.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif