Menyusul informasi ada agenda terselubung, Polri menyelidiki aktor di balik dugaan makar terkait demo 25 November/2 Desember 2016.
Solopos.com, JAKARTA — Polri menyelidiki aktor di balik dugaan makar pada unjuk rasa lanjutan dari demo 4 November 2016 (411). Polri menerima informasi bahwa ada agenda terselubung dalam aksi demo yang rencananya kembali digelar pada 25 November 2016 dan 2 Desember 2016.
”Kita sedang selidiki terus. Rapat-rapat kita tahu sudah beberapa kali dilakukan,” kata Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian seusai melakuakan konferensi jarak jauh bersama Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di Mabes Polri, Jakarta, Senin (21/11/2016).
Tito tidak menyebutkan aktor ataupun kelompok yang dia duga memilkiki agenda menggulingkan pemerintahan yang sah. Dia hanya mengatakan rapat-rapat tersebut berisi mengenai penguasaan Gedung DPR dan menggerakkan kelompok massa tertentu.
Aksi demo lanjutan pada 25 November dan 2 Desember 2016 tersebut digelar untuk mendesak kepolisan agar menahan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penistaan agama. Baca juga: Isu “Penguasaan” Gedung Parlemen, Polri Siagakan 27.000 Personel.
Terkait dengan rencana aksi pada 25 November 2016, peserta unjuk rasa telah meminta izin untuk menyuarakan aspirasinya di depan Gedung DPR-MPR. Adapun pada 2 Desember 2016, peserta unjuk rasa hendak melakukan aksi gelar sajadah sepanjang jalan protokol Jakarta, yakni Jl. Sudirman hingga Bundaran Hotel Indonesia.