News
Senin, 21 November 2016 - 21:15 WIB

POLEMIK RSIS : Digeruduk Kubu Yarsis, IGD RSIS Ditutup

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ruang tunggu RSIS di Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, Senin (21/11/2016), sepi pengunjung setelah terjadi kericuhan saat pengambilalihan RSIS. (Iskandar/JIBI/Solopos)

Polemik RSIS Yarsis belum berakhir.

Solopos.com, SUKOHARJO –– Kubu Yayasan Rumah Sakit Islam Surakarta (Yarsis) mendatangi Rumah Sakit Islam Surakarta (RSIS) di Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, Senin (21/11/2016). Mereka berniat mengeksekusi RSIS yang hingga kini masih menjadi sengketa.

Advertisement

Akibat aksi itu layanan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSIS dihentikan sejak pukul 11.30 WIB. Direktur Umum Yayasan Wakaf Rumah Sakit Islam Surakarta (YWRSIS), M Surya Darmawan mengatakan pihaknya tak tahu persis kubu Yarsis datang membawa massa mereka masuk serta berniat mengambil alih.

Mereka kira-kira 20-an orang. Mereka melarang semua karyawan tidak boleh masuk. “Mereka datang pagi-pagi sekitar pukul 06.30 WIB karyawan tidak boleh masuk, ini tentu sangat mengganggu. Saya yang datang terlambat akhirnya lewat pintu belakang.”

Terkait itu pihaknya melakukan negosiasi agar tak terjadi kekerasan fisik di rumah sakit. Meski negosiasi gagal, pihaknya tetap melarang kubu Yarsis masuk ke ruang rumah sakit.

Advertisement

“Memang sempat terjadi keributan sedikit tapi setelah itu bisa diatasi dengan baik dan kami berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Tapi karyawan telanjur banyak yang sudah pulang karena ketakutan,” kata dia.

Akibat kejadian itu pelayanan IGD pukul 11.30 WIB dihentikan, karena takut terjadi sesuatu yang berimbas ke masyarakat. Karena pelayanan ke IGD kan banyak sekali. “Ini jelas mengganggu pelayanan kepada pasien,” kata dia.

Guna pengamanan lebih lanjut, pihaknyamelibatkan seluruh karyawan untuk bersiap siaga mengamankan rumah sakit. Selain itu juga selalu berkoordinasi dengan pihak kepolisian.

Advertisement

Pantauan di RSIS menyebutkan kendati rumah sakit tetap buka, namun sepi pengunjung. Pintu beberapa ruang di rumah sakit itu juga digembok dan ruang tunggu pada rumah sakit yang jumlah karyawan kira-kira 600 orang itu juga sepi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif