Jateng
Senin, 21 November 2016 - 08:50 WIB

BANJIR SEMARANG : Bebas PKL, Pemkot Normalisasi Sungai Progo

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi normalisasi sungai. (JIBI/Solopos/Antara/Nizar Arsyadani)

Banjir Jl. dr. Cipto, Jl. Pattimura, dan Bundaran Bubakan mulai diurus Pemkot Semarang.

Semarangpos.com, SEMARANG —  Pemerintah Kota Semarang mulai melakukan normalisasi saluran-saluran sekunder untuk mengatasi banjir dan rob, seperti di Sungai Progo. “Panjang Sungai Progo yang akan dinormalisasi kurang lebih 500 meter,” ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PSDA-ESDM Kota Semarang Iswar Aminuddin di Semarang, Jumat (18/11/2016).

Advertisement

Selama ini, kata dia, Sungai Progo yang menjadi saluran sekunder menuju Sungai Banger tidak bisa dirawat rutin karena ditempati para pedagang kaki lima (PKL). Menurut dia, kondisi saluran sekunder itu menyebabkan genangan banjir saat hujan deras di sejumlah titik, seperti Jl. dr. Cipto, Jl. Pattimura, dan Bundaran Bubakan.

“Makanya, kami akan keruk saluran yang ada di sekitar Jl. Citarum itu untuk mengatasi penyelesaian genangan di Jl. dr. Cipto, Jl. Pattimura, dan Bundaran Bubakan,” katanya.

Berdasarkan pantauan Kantor Berita Antara, satu alat berat sudah terlihat di lokasi untuk membersihkan bangunan semi permanen bekas PKL Progo, termasuk sejumlah truk untuk mengangkut material. “Kalau panjangnya saluran sekitar 500 meter, sementara lebarnya nanti bervariasi antara 3-4 meter,” kata Iswar yang juga Kepala Dinas Bina Marga Kota Semarang itu.

Advertisement

Ia mengatakan bangunan semi permanen yang dulunya digunakan PKL Progo harus dibersihkan dulu untuk membuat akses jalan, baru tahapan selanjutnya, yakni pengerjaan normalisasi. “Pada 2017, kami juga akan memperbaiki akses jalan di sepanjang saluran sekunder itu sehingga memudahkan Pemkot Semarang untuk melakukan perawatan rutin Sungai Progo,” katanya.

Jadi, simpul dia, Sungai Progo memang dibuat menjadi saluran terbuka yang selalu terjaga kebersihannya, sekaligus untuk penataan kawasan tersebut agar menjadi lebih indah lagi. “Yang penting, air bisa mengalir lancar ke Sungai Banger sehingga tidak menimbulkan genangan di sekitarnya. Kalau masih ada genangan, kami akan kerahkan pompa air,” katanya.

Sementara itu, kondisi sejumlah titik talud di sepanjang Sungai Banger terlihat mengalami kerusakan, seperti di Kelurahan Mlatiharjo dan Mlatibaru setelah diguyur hujan deras.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif